Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Jawa Barat Kelola Limbah Medis Bekas Pasien Corona

Kompas.com - 17/03/2020, 13:00 WIB
Dendi Ramdhani,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Proses pemeriksaan pasien yang diduga atau terjangkit virus corona di Jawa Barat terus meningkat.

Selain fokus pada penanganan pasien, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga berupaya disiplin dalam pengelolaan limbah medis bekas pakai.

Salah satunya, Pemprov Jabar telah memerintahkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak di bidang jasa pengolahan limbah medis, yakni PT Jasa Sarana, melalui PT Jasa Medivest.

Baca juga: Begini Peta Sebaran Covid-19 di Jawa Barat

Perusahaan tersebut diminta untuk membantu mengelola limbah medis di seluruh rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Jabar.

Keterlibatan Jasa Medivest ini sudah dilakukan saat proses pemulangan 69 anak buah kapal Diamond Princess dari Yokohama, Jepang ke Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat.

Menurut Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi (PKSE) Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandung Wilayah Kerja Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati, Yustikawati, limbah berbahaya bekas infeksi ini perlu penanganan secara mumpuni.

Baca juga: Pasien Positif Corona di Banten Jadi 5 Orang, 1 yang Meninggal Warga Pondok Aren

Menurut Yustika, dalam hal ini penanganan dilakukan bersama oleh Balai Besar Teknik Kesehatan lingkungan dan Pengendalian Penyakit-Jakarta.

"Limbah B3 yang sudah dilakukan proses autoclave, disinfeksi dan sterilisasi dikirimkan ke kantor kesehatan pelabuhan kelas II Bandung yang terletak di Kertajati," ujar Yustikawati  dalam siaran pers yang diterima, Selasa (17/3/2020).

"Dalam hal ini, KKP punya wewenang dalam aksi pengendalian penyakit, berada di bawah naungan Kemenkes, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit," kata  Yustikawati.

Dalam proses pemulangan ABK Kapal Diamond Princess, limbah B3 Infeksius sebanyak 594 kilogram diangkut untuk dimusnahkan secara prosedur di plant Dawuan, Cikampek, Karawang, milik Jasa Medivest.

Baca juga: Mengapa Isolasi dan Karantina Penting untuk Cegah Penyebaran Corona?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com