Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Tegal: Lebih Baik Mati Ekonomi daripada Warga Mati

Kompas.com - 17/03/2020, 06:26 WIB
Tresno Setiadi,
Khairina

Tim Redaksi

TEGAL,KOMPAS.com - Wali Kota Tegal, Jawa Tengah, Dedy Yon Supriyono memimpin langsung jalannya inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah tempat hiburan karaoke, Senin (16/3/2020) malam.

Sidak dilakukan pasca diedarkannya surat pelarangan beroperasinya karaoke dan spa, tempat wisata, dan bioskop sejak Senin (16/3/2020) hingga 14 hari ke depan.

Hal itu sebagai upaya kesiapsiagaan dan antisipasi penyebaran virus corona di Kota Tegal bersamaan dengan diliburkannya sekolah.

Oleh Dedy, tempat hiburan malam disinyalir rentan masuknya wabah corona.

Baca juga: Kesehatan Pasien Positif Corona di Pontianak Membaik

Karena, selain menjadi tempat berkumpul banyak orang, juga didatangi warga dari daerah lain.

Satu per satu, Dedy yang didampingi Wakil Wali Kota M. Jumadi, Sekda Johardi, dan sejumlah pejabat bersama belasan Satpol PP mendatangi tempat karaoke.

Awalnya, banyak karaoke yang masih beroperasi, hingga akhirnya tutup mendadak. Hal itu disinyalir rencana sidak sudah diketahui terlebih dahulu oleh pengelola karaoke.

Padahal sebelum sidak dimulai sekitar pukul 22.00 WIB, didapat informasi masih banyak karaoke yang masih buka.

"Alhamdulillah rata-rata sudah tutup. Tapi ada beberapa yang bandel, dari luar tutup, namun di dalamnya ada yang melayani pengunjung," kata Dedy.

Teguran keras diberikan Dedy ke sejumlah pengelola karaoke. Jangan sampai di hari kedua kemudian masih ada yang beroperasi. Satu tempat karaoke yang kepergok masih beroperasi adalah Orange Karaoke di Jalan Veteran, Kota Tegal.

"Kalau besok masih ada yang buka, kita tutup, kita tidak main-main. Ini harga diri Pemkot dan wali kota. Nanti kita minta intel Kesbangpol untuk memantau di 14 tempat karaoke, dan 3 spa," tegas Dedy.

Baca juga: Alasan Sri Sultan Belum Tetapkan Status KLB Virus Corona

Menurutnya, pelarangan sementara dilakukan salah satunya atas instruksi Gubernur Jawa Tengah.

"Ini sesuai dengan permintaan Pak Gubernur sampai 14 hari. Kalau besok masih ada yang bandel akan saya tutup selamanya, saya tidak main-main. Barangkali pengusaha mau coba silakan, saya tutup," kata Dedy.

Dedy mengaku dirinya sangat pro investasi, hanya saja di situasi sekarang para pengusaha harusnya patuh pada pemerintah. Apalagi, kebijakan yang diambil saat ini untuk melindungi banyak orang.

"Ini sudah jadi ketentuan bersama, aturan pemerintah demi keselamatan warga. Lebih baik mati ekonomi, daripada mati warganya. Karena ini sudah darurat, saya ingin tidak ada satu pun warga yang terkena corona," pungkas Dedy.

Sidak ke sejumlah tempat, berakhir hingga Selasa (17/3/2020), sekitar pukul 01.00,

Rencananya, sidak atau pemantauan akan kembali dilakukan Pemkot Tegal. Di antaranya ke tempat pariwisata, dan bioskop untuk memastikan sementara tidak ada yang beroperasi sampai 14 hari ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com