Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Corona, Tempat Wisata dan Hiburan Malam di Malang Ditutup

Kompas.com - 16/03/2020, 21:15 WIB
Andi Hartik,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Malang menutup sejumlah kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.

Pemerintah Kota Malang meniadakan aktivitas belajar mengajar di sekolah, para siswa diminta belajar dari rumah masing-masing.

Selain itu, objek wisata dan hiburan malam juga ditutup.

"(Wisata) kita tutup untuk sementara waktu dalam 14 hari, hiburan malam jelas ditutup mulai malam ini," kata Wali Kota Malang, Sutiaji di Balai Kota Malang, Senin (16/3/2020).

Baca juga: Sempat Rapat dengan Menhub, Gubernur Edy Rahmayadi Jalani Cek Corona

Sejumlah kegiatan yang berpotensi dihadir lebih dari 30 orang juga ditiadakan. Pemerintah Kota Malang tak mengeluarkan izin yang diadakan masyarakat atau sejumlah instansi.

"Kegiatan-kegiatan yang melebihi 30 orang kami hentikan semuanya. Baik itu kegiatan institusional di kami maupun di masyarakat," ungkapnya.

Pemerintah Kota Malang juga tidak menerima kunjungan kerja dari luar daerah.

Para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Malang juga diminta tak melakukan dinas luar daerah.

"Yang sekarang sudah di dalam (Kota Malang) tidak apa-apa. Karena mereka sudah ada di Malang. Yang lainnya (yang merencanakan kunjungan) itu tidak diperkenankan untuk datang ke Malang. Demikian juga ASN yang ingin berkunjung ke luar, tolong tidak boleh," jelasnya.

Sebelumnya, pernyataan Sutiaji tentang menutup akses menuju Kota Malang menjadi banyak perbincangan. Kemudian, Sutiaji mengklarifikasi bahwa maksud menutup akses menuju ke Kota Malang adalah untuk tamu kunjungan kedinasan.

Baca juga: Cegah Penyebaran Corona, Gubernur NTT Imbau Warga Tak Keluar Rumah Selama Dua Bulan

Sutiaji juga menegaskan bahwa penutupan akses menuju ke suatu daerah tertentu adalah kewenangan pemerintah pusat, bukan kewenangan pemerintah daerah.

"Tidak mungkin kepala daerah itu menutup wilayah, tidak mungkin. Itu bukan otoritas saya," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com