Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penyebaran Corona, Gubernur NTT Imbau Warga Tak Keluar Rumah Selama Dua Bulan

Kompas.com - 16/03/2020, 20:39 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat mengaku tak memiliki peralatan medis lengkap untuk menangani virus corona di wilayahnya.

Selain peralatan, Viktor menyinggung jumlah tenaga medis yang terbatas.

Menurutnya, Pemprov NTT akan kewalahan jika virus corona baru atau Covid-19 menyerang masyarakatnya.

Baca juga: Minta Stakeholder Siapkan Protokol Pencegahan, Ini Cara Risma Tekan Penyebaran Virus Corona

Keterbatasan itu membuat Viktor memikirkan cara mencegah virus corona masuk ke wilayahnya.

Salah satu cara yang dipertimbangkan adalah menutup seluruh pintu perbatasan RI-Timor Leste.

"Namun cara paling ampuh lawan corona yakni kita isolasi diri di rumah untuk dua bulan ke depan," kata Viktor saat menggelar rapat bersama sejumlah instansi di Kantor Gubernur NTT, Senin (16/3/2020).

Viktor mengimbau masyarakat tak keluar rumah kecuali untuk urusan yang sangat penting dan mendesak.

Langkah pencegahan, kata dia, penting dilakukan. Ia khawatir virus corona menjangkiti masyarakat NTT.

Tenaga medis, kata dia, akan kewalahan jika ratusan warga NTT terinfeksi virus corona baru atau Covid-19. 

"Karena itu sekali lagi, cara yang paling murah ialah menutup diri secara pribadi maupun secara organisasi daerah," kata Viktor.

 

Masyarakat NTT, kata dia, bisa menghabiskan waktu bersama keluarga di rumah selama dua bulan ke depan.

"Tuhan buat kita untuk menjadi orang rumahan ini untuk dua bulan ini saja. Selesai itu, kita mau liar lagi tidak apa-apa. Untuk dua bulan ini kita harus banyak menahan diri,"tutur Viktor.

Viktor pun mengaku telah membatasi kegiatan di luar ruangan.

"Sebagai gubernur, saya juga menahan diri untuk bertemu dengan orang lain, kecuali ada hal luar biasa yang sangat penting," kata Viktor.

Sebelumnya diberitakan, juru bicara penanganan corona Achmad Yurianto mengatakan, kasus virus corona ( Covid-19) tersebar di delapan provinsi di Indonesia.

Baca juga: Dampak Covid-19, Seluruh Kegiatan Kunjungan Kerja Daerah Anggota DPR Dibatalkan

Yuri mengatakan, delapan wilayah itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara dan Banten.

"Kita lihat sebarannya sekarang melebar ke Jakarta DKI, Jawa Barat di sekitar DKI termasuk di Bandung, kemudian Tangerang, Jawa tengah sudah kita dapatkan kasusnya di Solo dan Jogja, di Bali, di Manado, Pontianak," kata Yuri di Gedung BNPB di Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Sabtu (14/3/2020).

Yuri mengatakan, pemerintah saat ini sedang menelusuri kasus virus corona di daerah tersebut.

"Ini yang membuat kita tracing lebih keras lagi, ini yang jadi penting di dalam perubahan respons terkait WHO menyatakan ini sudah Pandemi," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com