Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR Sayangkan Laga Persib Vs PS Sleman Tetap Digelar di Tengah Wabah Corona

Kompas.com - 16/03/2020, 18:56 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem Muhammad Farhan mengeluhkan sikap operator penyelenggara kompetisi sepak bola Liga 1 yang dinilainya tidak tegas di tengah maraknya penyebaran virus corona di Indonesia.

Bahkan, ketika pada hari Minggu (15/3/2020) kemarin total orang yang terjangkit virus corona di Indonesia telah mencapai 134 orang, Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, masih dipenuhi oleh puluhan ribu Bobotoh (suporter klub sepakbola Persib Bandung) yang menyaksikan pertandingan antara Persib Bandung melawan PS Sleman yang berakhir dengan keunggulan Maung Bandung dengan skor 2-1.

"Saya sudah protes kepada Sesmenpora bahwa keputusan rapat koordinasi (penghentian liga) enggak tegas sama sekali. Makanya terjadi saling lempar klub minta LIB (PT Liga Indonesia Baru), eh malah LIB minta pemerintah. Pemerintahnya malah dibalikin lagi ke LIB. Enggak ada yang mau tanggung jawab," kata Farhan dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Senin (16/3/2020).

Baca juga: Ikuti Arahan Ridwan Kamil, Skuad Persib Jalani Tes Corona

Farhan menjelaskan, meski telah dinyatakan diliburkan selama dua pekan, pertandingan terakhir antara Persib Bandung dan PS Sleman menjadi bukti bahwa stakeholder yang ikut mengurusi jalannya pertandingan sepak bola di Indonesia tidak tegas.

Bahkan, dari koordinasi terakhir, Farhan mengaku mendapat respons kurang berani dari para pemegang kebijakan di daerah dan para manajemen klub sepak bola.

"Saya bicara dengan Gubernur Jawa Barat, Wali Kota Bandung dan Exco PSSI serta pemilik klub peserta Liga 1. Mereka semua saling lempar untuk meminta pihak lain bikin aturan pelarangan dan penghentian kompetisi Liga 1 karena takut diserang kelompok penggemar," terangnya.

Farhan menyayangkan pertandingan dengan mendatangkan puluhan ribu orang hari Minggu kemarin masih digelar.

Hal tersebut menggambarkan bahwa seluruh pihak terkait lebih mementingkan bisnis ketimbang keselamatan penonton.

"Kebayang enggak, dalam satu ruangan ada puluhan orang terus ada yang positif, yang lainnya juga harus ikut dikarantina. Makanya, semua event olahraga sudah harus dihentikan," jelasnya.

Tidak hanya kompetisi sepak bola, Farhan mengatakan, seluruh bentuk kompetisi olahraga baik mengundang penonton dalam jumlah besar atau sedikit untuk sementara waktu lebih baik dihentikan hingga batas waktu yang belum bisa ditentukan dan tidak perlu terpatok hanya 14 hari.

"Semua, liga sepak bola terutama. Kalau basket kan sudah. Karena ini sudah nggak main-main," imbuhnya.

Baca juga: Ridwan Kamil Sarankan Laga Persib Vs PSS Sleman Digelar Tanpa Penonton

Farhan juga meminta pemerintah dari tingkat pusat hingga provinsi dan kabupaten kota harus tegas dan berani dalam memberi ketenangan dan keamanan bagi warga. Jangan sampai, lanjutnya, warga dibuat bingung dengan perkembangan penyebaran virus corona.

"Pemerintah harus tegas dan memberikan transparansi data yang mudah dicerna warga. Jangan malah membuat bingung bahkan panik. Mohon ketegasan dari eksekutif karena semua pelarangan harus atas aturan pihak eksekutif," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com