Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Belum Ada Warga Terdampak Corona, Garut Tetapkan Status KLB

Kompas.com - 16/03/2020, 17:27 WIB
Ari Maulana Karang,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com – Pemerintah Daerah Kabupaten Garut, terhitung mulai Minggu (15/03/2020) telah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) terkait penyebaran virus corona.

Penetapan status ini tetap dilakukan meski hingga Senin (16/03/2020) belum ada warga Garut yang terdampak virus corona.

“KLB sudah ditetapkan oleh Pak Bupati, mulai Minggu setelah rapat kemarin,” jelas Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman usai mengikuti video conference dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terkait penanganan virus corona di Jawa Barat, di Comand Centre Pemkab Garut, Senin (16/03/2020).

Baca juga: Sempat Diisolasi, Pasien Pnemuonia Berat di Garut Meninggal Dunia

Helmi menyampaikan, presiden sudah memberikan arahan soal hal tersebut. Termasuk Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun, dalam konferensi video juga sudah mempersilakan pemerintah daerah menentukan status daerahnya masing-masing dan menggunakan anggaran APBD untuk menangani corona.

“Statusnya itu kan sekarang kita itu udah pandemi global, maka kita tentukan mulai sekarang Garut adalah darurat untuk corona,” kata Helmi.

Helmi mengakui, sampai saat ini memang belum ada satu pun warga Garut yang dinyatakan positif menderita corona, dan ia berharap tidak sampai ada.

Namun, status KLB ini erat kaitannya dengan adanya pandemi.

“Karena corona positif kan tidak ada, mudah-mudahan tidak ada,” katanya.

Dengan adanya penetapan KLB dan pandemi global, menurut Helmi, hal tersebut cukup untuk menjadi alasan bagi pemerintah daerah menggunakan dana biaya tidak terduga (BTT) dalam APBD yang biasanya digunakan untuk menanggulangi bencana.

Meski baru ditetapkan KLB, Helmi mengaku sudah mulai bisa merasakan dampak secara ekonomi bagi Kabupaten Garut terkait pandemi virus corona ini.

Baca juga: Siswa di Garut Belajar Mandiri, Guru Tetap Harus ke Sekolah

 

Salah satunya adalah dari sektor pariwisata yang saat ini banyak kunjungan wisatawan harus dibatalkan.

“Laporan dari PHRI, sudah banyak yang sudah pesan hotel hingga ratusan kamar terpaksa dibatalkan,” jelas Helmi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com