Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSUD Tasikmalaya Kini Punya APD, Tangani Pasien Suspect Corona Tak Pakai Jas Hujan

Kompas.com - 16/03/2020, 16:51 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soekardjo Kota Tasikmalaya menjadi salah satu tempat rujukan corona di Priangan Timur.

Sebelumnya, tim medis di rumah sakit tersebut memakai jas hujan plastik dan sepatu bot dalam menangani pasien suspect corona karena tidak memiliki alat pelindung diri (APD).

Saat ini, tim medis khusus corona ruang isolasi rumah sakit tersebut telah mendapatkan bantuan APD dari Provinsi Jawa Barat sebanyak 62 set.

"Kita tidak akan pakai jas hujan lagi sebagai APD seperti kemarin. Itu dilakukan karena darurat. Sekarang kita sudah siap dan memiliki APD sebanyak 62 set," jelas Wakil Direktur RSUD Soekardjo Tasikmalaya, Deni Diyana kepada wartawan di kantornya, Senin (16/3/2020).

Baca juga: Cegah Corona, Wali Kota Tasikmalaya Terbitkan Aturan Ganti Jabat Tangan dengan Salam Sunda......

Pihaknya telah menambah satu lagi ruangan isolasi khusus corona menjadi total dua ruang isolasi.

Ruangan isolasi ini dipimpin langsung dokter spesialis penyakit dalam dan beranggotakan 12 orang perawat.

Ruangan isolasi pun telah dilengkapi oleh kamera pengawas yang setiap saat diawasi oleh tim khusus tenaga medis.

"Ruang isolasi pun telah dilengkapi beberapa kamera pengawas. Jadi setiap pasien PDP atau ODP corona di ruang isolasi bisa terpantau tanpa melakukan kontak langsung dengan tenaga medis," tambahnya.

Ruang isolasi di rumah sakit ini, tambah Deni, berada jauh dari lokasi ruangan pasien lainnya.

Ruang isolasi pun memiliki akses langsung keluar masuk khusus untuk memudahkan transportasi tanpa menganggu pasien lainnya.

"Ruang isolasi khusus ini berada di lokasi khusus tanpa harus melewati dan menganggu pasien lainnya. Jadi masuk langsung, keluar langsung ke jalan raya," ujar dia.

Kekurangan disinfektan

Meski peralatan APD dan lainnya di ruang isolasi telah lengkap, lanjut Deni, pihaknya mengaku sampai sekarang masih kekurangan disinfektan.

Soalnya, sesuai prosedur yang berlaku, semprotan disinfektan wajib dilakukan setiap hari di ruang isolasi yang diisi pasien ODP dan PDP corona.

Saat ini, pihaknya sama sekali belum mendapatkan disinfektan tersebut dan masih mengupayakan pengadannya.

"Sekarang memang pengadaan disinfektan sangat sulit. Mungkin karena merebak bahaya corona di Indonesia, jadi membeli sulit barangnya sekarang. Tapi, kita tetap mengusahakannya sampai sekarang," pungkasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com