Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cairan Antiseptik Langka, Pemkot Surabaya Produksi Sendiri 450 Liter Hand Sanitizer

Kompas.com - 16/03/2020, 13:24 WIB
Ghinan Salman,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Surabaya memproduksi sendiri hand sanitizer, lantaran cairan pembunuh bakteri itu sulit didapatkan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, pihaknya telah memproduksi 450 liter hand sanitizer.

Upaya itu dilakukan untuk melindungi warga Kota Surabaya dari penyebaran virus corona.

"Kami sudah produksi 450 liter hand sanitizer dan sudah dibagi-bagikan ke lingkungan pemkot maupun tempat-tempat umum," kata Febria saat dikonfirmasi, Senin (16/3/2020).

Baca juga: WNA di Bali Meninggal di Pinggir Jalan Bukan karena Corona, tapi Kebanyakan Konsumi Miras

Febria menyampaikan, sejak awal Maret, cairan antiseptik atau disinfektan yang berfungsi sebagai pembunuh virus dan bakteri itu mulai sulit dicari.

Untuk itu pada 7 Maret 2020, Dinkes Surabaya mulai melakukan uji coba untuk memproduksi hand sanitizer.

Pihaknya melakukan uji mikrobiologi pada cairan antiseptik tersebut.

Hasilnya, cairan yang diproduksi terbukti efektif membunuh kuman.

"Hand sanitizer ini dibuat di RSUD Soewandhie dan dikerjakan oleh tenaga ahli tim farmasi. Kami juga koordinasi dengan BPOM dan hand sanitizer yang diproduksi ini dapat digunakan, tetapi bukan untuk diperjualbelikan," ujar Febria.

Hand sanitizer yang telah disebar ke tempat-tempat umum, seperti sekolah, tempat wisata, Mal Pelayanan Publik Siola, dan kantor-kantor pemerintah diberikan secara gratis.

Pemkot Surabaya akan terus memproduksi hand sanitizer untuk kebutuhan warga Surabaya.

Kepala Seksi Penunjang Medik RSUD Soewandhie Surabaya Nevi Rahmi Alfiasari menjelaskan, formula hand sanitizer ini terdiri dari alkhohol 96 persen, H202 sebanyak 3 persen, glycerol, dan aquadest ad.

Baca juga: Update Virus Corona 16 Maret: 77.776 Orang di 157 Negara Sembuh

Komposisi hand sanitizer ini sesuai dengan formula yang direkomendasi oleh WHO dengan konsentrasi akhir mengandung alkohol 80 persen, glycerin, dan H2O2.

Namun, produk hand sanitizer ini tidak dapat digunakan untuk membersihkan kotoran, lantaran fungsi utamanya adalah untuk membunuh virus dan bakteri.

"Jadi tidak boleh menggunakan hand sanitizer sebagai pembersih kotoran," kata dia.

Ia menambahkan, produk hand sanitizer yang diproduksi Dinkes Surabaya dan RSUD Dr Soewandie itu baik digunakan selama satu bulan sejak diproduksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com