SURABAYA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Surabaya memproduksi sendiri hand sanitizer, lantaran cairan pembunuh bakteri itu sulit didapatkan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, pihaknya telah memproduksi 450 liter hand sanitizer.
Upaya itu dilakukan untuk melindungi warga Kota Surabaya dari penyebaran virus corona.
"Kami sudah produksi 450 liter hand sanitizer dan sudah dibagi-bagikan ke lingkungan pemkot maupun tempat-tempat umum," kata Febria saat dikonfirmasi, Senin (16/3/2020).
Baca juga: WNA di Bali Meninggal di Pinggir Jalan Bukan karena Corona, tapi Kebanyakan Konsumi Miras
Febria menyampaikan, sejak awal Maret, cairan antiseptik atau disinfektan yang berfungsi sebagai pembunuh virus dan bakteri itu mulai sulit dicari.
Untuk itu pada 7 Maret 2020, Dinkes Surabaya mulai melakukan uji coba untuk memproduksi hand sanitizer.
Pihaknya melakukan uji mikrobiologi pada cairan antiseptik tersebut.
Hasilnya, cairan yang diproduksi terbukti efektif membunuh kuman.
"Hand sanitizer ini dibuat di RSUD Soewandhie dan dikerjakan oleh tenaga ahli tim farmasi. Kami juga koordinasi dengan BPOM dan hand sanitizer yang diproduksi ini dapat digunakan, tetapi bukan untuk diperjualbelikan," ujar Febria.
Hand sanitizer yang telah disebar ke tempat-tempat umum, seperti sekolah, tempat wisata, Mal Pelayanan Publik Siola, dan kantor-kantor pemerintah diberikan secara gratis.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.