Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Mantan Pacar Dibunuh Lalu Disetubuhi, Berawal dari Sakit Hati

Kompas.com - 16/03/2020, 11:54 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Kasus pembunuhan sadis terhadap SU (31), di sebuah ruko Pasar Bonto-bonto, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, pada Jumat (13/3/2020) akhirnya terungkap.

Dari hasil penyelidikan yang dilakukan polisi, pelaku pembunuhan tersebut tak lain adalah mantan pacarnya sendiri berinisial Ami (32).

Pelaku ditangkap di rumahnya yang jaraknya sekitar 15 kilometer dari lokasi pembunuhan.

Ditemukan ceceran darah

Ilustrasi olah TKPKOMPAS.com Ilustrasi olah TKP

Tewasnya SU di sebuah ruko tersebut pertama kali diketahui warga pada Jumat sekitar pukul 06.00 Wita.

Saat itu, warga sekitar curiga dengan banyaknya darah yang berceceran di depan ruko milik korban.

Mengetahui kondisi tersebut, warga kemudian melaporkannya kepada polisi.

"Setelah olah TKP, tim inafis Polda Sulsel menemukan sidik jari, telapak kaki, dan sperma yang diduga milik pelaku," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulsel Kombes Pol Didik Agung Widjanarko, saat konferensi pers di posko Resmob Polda di Jalan Hertasning, Makassar, Jumat malam.

Baca juga: Pria Ini Bunuh Mantan Pacar Lalu Menyetubuhi Korban

Motif pembunuhan sakit hati

Ilustrasi garis polisi.THINKSTOCK Ilustrasi garis polisi.

Setelah melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan saksi, warga mencurigai ketidakhadiran mantan pacar korban berinisial Ami, yang tidak ada di lokasi.

Sebab, selama ini Ami selalu diketahui warga terlihat di ruko milik korban tersebut.

Mengetahui informasi itu, polisi langsung mengejar Ami di rumahnya untuk dilakukan pemeriksaan.

Saat dilakukan pemeriksaan itu, Ami mengaku telah menghabisi nyawa korban.

Ia nekat melakukan aksi keji tersebut kepada mantan pacarnya karena merasa sakit hati.

Sebab, korban dianggap lebih memilih pria lain dibanding pelaku.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com