Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Strategi Ganjar Pranowo untuk Mencegah Virus Corona di Jateng

Kompas.com - 16/03/2020, 07:00 WIB
Riska Farasonalia,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengambil lima langkah untuk mengantisipasi penyebaran virus corona yang semakin meluas di Jateng.

Hingga Minggu (15/3/2020), terdapat empat pasien virus corona di Jateng.

Masing-masing yakni, dua pasien di RSUD Moewardi Solo, satu pasien di RSUP Kariadi Semarang dan satu pasien di RSUD Tidar Magelang.

1. Penelusuran riwayat pasien

Dari sisi kesehatan, langkah yang diambil Ganjar adalah dengan memerintahkan seluruh jajarannya untuk melakukan penelusuran terhadap pasien yang dinyatakan positif Corona.

Hal itu dilakukan untuk mengetahui riwayat perjalanan dan dengan siapa saja pasien tersebut melakukan kontak fisik.

"Kami telah perintahkan semuanya melakukan penyelidikan terhadap setiap kasus. Tim langsung melakukan tracking. Diharapkan masyarakat juga ikut membantu kami untuk memberikan informasi," kata Ganjar saat konferensi pers di Puri Gedeh, Minggu.

2. Menghentikan aktivitas sekolah hingga UN

Selanjutnya, di bidang pendidikan dan kebudayaan, Ganjar memutuskan untuk menghentikan seluruh kegiatan belajar mengajar di sekolah atau kampus.

Hal tersebut berlaku untuk lembaga pendidikan anak usia dini hingga perguruan tinggi.

Selain itu, Ganjar juga memutuskan menunda pelaksanaan ujian nasional (UN).

Hal tersebut untuk memastikan kesehatan para pelajar dan mahasiswa selama 14 hari ke depan.

"Surat edaran tentang ini sudah kami sampaikan kepada sekolah dan juga bupati/wali kota, agar segera dilaksanakan mulai besok, Senin (16/3/2020) sampai 14 hari ke depan," kata Ganjar.

3. Penundaan event olahraga

Kemudian, di bidang olahraga dan pariwisata, Ganjar memutuskan menunda sejumlah event olahraga di Jateng.

Kegiatan Pekan Olahraga Daerah yang sedianya akan digelar Senin besok, juga ditunda.

"Kami menggelar rapat dengan sejumlah pengurus olahraga untuk menunda seluruh event sambil menunggu perkembangan yang ada. Kami juga memutuskan untuk menunda semua event pariwisata, expo, carnival dan sebagainya," kata Ganjar.

Ganjar juga telah berkoordinasi dengan sejumlah agen travel untuk memenuhi standar protokol kesehatan.

Apabila mereka membawa wisatawan, maka harus dicek suhu tubuhnya dengan thermal gun dan harus sering cuci tangan menggunakan hand sanitizer.

"Kalau wisatawan keberatan, maka tidak diizinkan turun dan memasuki daerah wisata. Sementara pengelola wisata yang berpotensi daya tarik mancanegara, diminta melakukan protokol screening kesehatan dan koordinasi dengan Dinas Kesehatan serta rumah sakit setempat," kata Ganjar.

4. Aturan bagi perusahaan

Kemudian, di bidang ketenagakerjaan, Ganjar memerintahkan kepada seluruh perusahaan untuk melarang karyawan masuk kerja apabila demam, batuk dan pilek.


Perusahaan juga harus melakukan pemeriksaan kesehatan kepada seluruh karyawannya.

Poliklinik kesehatan milik perusahaan harus memastikan kesehatan seluruh karyawan.

Perusahaan juga diminta melakukan pembagian waktu kerja bagi karyawan, agar tidak terjadi penumpukan orang.

Kemudian, menurut Ganjar, perusahaan wajib berkoordinasi dengan buruh dan serikat kerja untuk pembagian shift.

"Saya melarang perusahaan yang memiliki tenaga kerja asing untuk melakukan perjalanan ke luar negeri. Kami minta perusahaan juga membatasi kunjungan tamu ke perusahaan," kata Ganjar.

5. Aturan bidang perhubungan dan fasilitas umum

Sedangkan, di bidang perhubungan, Ganjar memutuskan melarang kapal pesiar asing bersandar di seluruh pelabuhan di Jateng, untuk sementara waktu.

Seluruh pengelola alat transportasi umum juga diminta melakukan penjagaan terhadap kebersihan sesuai standar dan tata laksana yang baik.

Kemudian, seluruh ruang publik, sarana prasarana tempat ibadah, terminal dan stasiun harus dijaga kebersihannya sesuai standar prosedur yang ada.

"Kami minta semua tempat umum itu disediakan tempat cuci tangan dengan sabun dan hand sanitizer," kata Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com