Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Positif Corona Meninggal di Solo, Istri dan Anaknya Diisolasi di Jawa Timur

Kompas.com - 15/03/2020, 13:46 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, tim medis telah melakukan swab (cairan di tenggorokan) terhadap orang terdekat pasien corona asal Magetan, Jawa Timur, yang meninggal di Solo, Jawa Tengah.

"Sudah dilakukan penelusuran, tim sudah turun," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (15/3/2020).

Baca juga: Menteri BUMN Erick Thohir Sebut Vietnam dan Singapura Contoh dalam Perlawanan Virus Corona

Menurut Khofifah, dua orang tersebut merupakan istri dan anak dari pasien yang meninggal tersebut.

Mereka diisolasi secara terpisah di dua rumah sakit rujukan di Jawa Timur.

"Istrinya diisolasi di RS Soedono Madiun, kemudian putranya sekarang (diisolasi) di RS Saiful Anwar Malang," ujar Khofifah.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Herlin Ferliana mengatakan, penelusuran langsung dilakukan setelah mengetahui ada warga Jatim yang meninggal karena Covid-19.

Tim medis langsung menelusuri orang terdekat pasien asal Magetan itu.

Setidaknya terdapat tujuh orang terdekat pasien yang diperiksa dan diambil sampel.

Dua orang di antaranya, yakni istri dan anaknya, dilarikan ke rumah sakit karena mengeluh demam, batuk, dan sesak napas.

 

Saat ini dua orang kerabat pasien meninggal karena terjangkit virus corona itu berstatus sebagai pasien dalam pengawasan (PDP).

"Istrinya ini ada keluhan panas, batuk, sesak napas, karena dia kontak dengan orang yang risiko tinggi. Sekarang dirawat di ruang isolasi, jadi (statusnya) masuk pasien dalam pengawasan di RS Soedono dan anaknya di RS Syaiful Anwar, keluhannya sama," kata Herlin.

Sedangkan lima orang yang diperiksa swab, lanjut Herlin, tidak mengalami keluhan apa pun.

Kelima orang ini juga tidak menjalani perawatan di rumah sakit.

Meski demikian, Herlin menegaskan, lima orang kerabat terdekat pasien meninggal itu kini masuk sebagai orang dalam pemantauan (ODP).

"Kita harapkan mereka mengisolasi diri rumah, sampai masa inkubasi selesai," ujar Herlin.

Sebelumnya, Juru bicara penanganan corona Achmad Yurianto mengatakan, kasus virus corona (Covid-19) tersebar di delapan provinsi di Indonesia.

Baca juga: Anies Instruksikan Pegawai yang Tunjukkan Gejala Covid-19 Karantina Diri dan Jangan ke Kantor

Delapan wilayah itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara dan Banten.

Pemerintah saat ini sedang menelusuri kasus virus corona di daerah-daerah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com