Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencegahan Virus Corona, Peringatan Kulminasi Matahari di Pontianak Dibatalkan

Kompas.com - 15/03/2020, 10:52 WIB
Hendra Cipta,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Pontianak meniadakan aktivitas car free day (CFD) pada Minggu (15/3/2020) dan peringatan kulminasi matahari 21-23 Maret 2020.

Pemerintah pusat telah menemukan kasus virus corona di Pontianak, Kalimantan Barat.

"Langkah ini kita ambil sebagai upaya mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19," kata Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com di Pontianak, Sabtu (14/3/2020) malam.

Edi meminta aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak selalu waspada terhadap perkembangan penyebaran virus corona.

"Monitor warga di lingkungan masing-masing dan tidak panik. Kalau ada warga yang sakit seperti mengalami gejala demam, flu dan batuk, segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat," imbau Edi.

Baca juga: Kabar Penyegelan Spa Hotel Goldenhands Kelapa Gading karena Suspect Virus Corona Dipastikan Hoaks

Sebelumnya, Wali Kota Pontianak telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 7/Dinkes/Tahun 2020 tanggal 9 Maret 2020.

Edaran itu dikeluarkan untuk meningkatkan kewaspadaan risiko penularan virus corona.

Dalam surat edaran yang ditandatanganinya itu, Edi meminta seluruh masyarakat memperhatikan beberapa hal.

"Terutama menerapkan perilaku hidup nersih dan sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari untuk mencegah penularan virus corona," ujar Edi.

Masyarakat juga diminta menjaga kebersihan area kerja dan fasilitas bersama dengan membersihkan permukaan meja, telepon, dan alat perkantoran yang disentuh.

"Dengan membersihkannya menggunakan disinfektan secara berkala," tutur Edi.

 

Edi juga menekankan pentingnya menyediakan sarana cuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau hand sanitizer di ruang publik, area kerja seperti pintu masuk, ruang rapat, lift, toilet, dan sebagainya.

Masyarakat juga diminta mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer secara rutin.

Masyarakat dilarang menyentuh wajah, hidung, mulut, dan mata sebelum mencuci tangan.

Selain itu, menerapkan etika batuk dengan menutup mulut dan hidung menggunakan tisu atau lengan atas bagian dalam.

"Gunakan masker ketika menderita flu dan batuk," pungkas Edi.

Diberitakan, juru bicara penanganan corona Achmad Yurianto mengatakan, kasus virus corona ( Covid-19) tersebar di delapan provinsi di Indonesia.

Yuri mengatakan, delapan wilayah itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara dan Banten.

"Kita lihat sebarannya sekarang melebar ke Jakarta DKI, Jawa Barat di sekitar DKI termasuk di Bandung, kemudian Tangerang, Jawa tengah sudah kita dapatkan kasusnya di Solo dan Jogja, di Bali, di Manado, Pontianak," kata Yuri di Gedung BNPB di Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Sabtu (14/3/2020).

Baca juga: Dedi Mulyadi: Pemda Harus Berani Ambil Tindakan Inisiatif Cegah Virus Corona

Yuri mengatakan, pemerintah saat ini sedang menelusuri kasus virus corona di daerah tersebut.

"Ini yang membuat kita tracing lebih keras lagi, ini yang jadi penting di dalam perubahan respons terkait WHO menyatakan ini sudah Pandemi," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com