Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maria Pasien DBD Meninggal di Depan Mata Bupati Belu

Kompas.com - 15/03/2020, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Maria warga Kabupaten Belu menghembuskan napas terakhir di depan mata Bupati Belu pada Kamis (12/3/2020) di RSUD Atambua.

Saat itu Bupati Belu Willy Lay sedang menjenguk dan memantau kondisi warganya yang terkena deman berdarah dengue (DBD).

Maria adalah pasien yang ke-5 yang meninggal karena serangan DBD. Kematian Maria di depan mata sangat membekas bagi Willy.

Sebagai pimpinan daerah, ia merasakan kepedihan yang mendalam saat tahu warganya meninggal karena DBD di depan matanya sendiri.

Baca juga: Cerita Sedih Bupati Belu, Pasien DBD Meninggal di Depan Mata

Setelah kematian Maria, Willy segera membuat surat edaran ke seluruh kepala desa, lurah, camat, dan instansi lainnya.

Ia memerintahkan agar warga yang demam dan berobat ke puskesmas atau rumah sakit tidak perlu dipungut biaya.

Willy bercerita ia telah menemukan benang merah penyebab banyaknya korban DBD. Salah satunya adalah warga takut ke rumah sakit karena tak punya BPJS.

Baca juga: Bupati Belu: Puluhan Warga NTT Meninggal karena DBD, Lebih Bahaya dari Corona

Ia menyebut sebagian besar pasien yang meninggal berasal dari keluarga ekonomi lemah. Selain itu lima pasien DBD yang meninggal berusia di bahwa 10 tahun.

"Semua pasien yang datang berobat tidak usah bayar. Gratis dulu, supaya mereka tidak takut datang. Ada BPJS atau pun tidak, tetap harus ditangani," ungkapnya.

Mereka yang terkena DBD biasanya baru dibawa ke rumah sakit setelah kondisinya kritisa hinga nyawanya tak bisa diselamatkan.

Baca juga: Bertambah, 2.016 Kasus DBD di Jatim, 20 Meninggal

"Saya sudah cek langsung, ternyata masyarakat takut datang ke rumah sakit karena tidak punya BPJS," ungkap Willy.

Sejak Januatr hingga pertengahan Maret 2020 ada 355 pasien DBD yang dirawat di RSUD Atambua.

Sementara di NTT ada 3.222 pasien DBD yang dirawat dan 38 orang meninggal dunia karena DBD. Mereka tersebar di 21 kota dan kabupten di NTT.

Baca juga: Penderita DBD di Balikpapan Capai 351 Orang, 4 Meninggal Dunia

"Sudah puluhan orang di NTT yang meninggal akibat DBD. Makanya ini lebih bahaya dari virus corona," kata Willy.

Willy menjelaskan, kasus DBD di Belu sebenarnya sudah bisa ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Namun penetapan belum diberlakukan lantaran pemerintah daerah masih berkonsultasi dengan Dinas Kesehatan NTT.

"Saya lebih senang KLB sehingga penanganannya lebih cepat dan terkendali dan bisa meminta bantuan pemerintah pusat," katanya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor: Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com