Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3.483 Orang di NTT Terjangkit DBD, 40 di Antaranya Meninggal Dunia

Kompas.com - 14/03/2020, 20:26 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dony Aprian

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan NTT Erlina R Salmun mengatakan, korban meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Nusa Tenggara Timur (NTT), terus bertambah.

Dikatakan Erlina, hingga Jumat (13/3/2020) sebanyak 40 warga meninggal dunia.

"Kemarin yang meninggal ada 38 orang. Data yang kita input hingga malam ini sudah 40 orang yang meninggal akibat DBD," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (14/3/2020) malam.

Dua orang yang meninggal dunia merupakan warga asal Kabupaten Belu.

Baca juga: Penderita DBD di Balikpapan Capai 351 Orang, 4 Meninggal Dunia

Total keseluruhan warga yang terjangkit DBD di NTT yakni 3.483 orang yang tersebar di 21 kabupaten dan satu kota.

Penderita DBD tersebut, lanjut Erlina, didata mulai dari 1 Januari 2020 hingga 13 Maret 2020.

Dia menambahkan, penderita DBD dirawat di Kota Kupang, Kabupaten Sikka, Kabupaten Alor, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Malaka dan Ngada.

"Kabupaten Sikka, hari ini bertambah 38 kasus, Kota kupang bertambah 19 kasus, Kabupaten Alor bertambah 13 kasus, Kabupaten Malaka bertambah 5 kasus, Ngada tambah 2 kasus serta Timor Tengah Utara dan Timor Tengah Selatan, masing-masing tambah satu kasus," ujarnya.

Baca juga: 70 Orang Terjangkit DBD di Lamongan, Seluruhnya Sembuh

Erlina mengklaim, pihaknya sudah membentuk tim untuk turun dan menyebar ke sejumlah wilayah yang paling banyak ditemukan penderita DBD.

Penanganan untuk Kabupaten Sikka lebih intens dan lebih terintegrasi, dikarenakan jumlah penderita terbanyak di NTT.

"Kami sudah kirim dua tim dari provinsi. Tim dari pusat juga sudah dikirim ke Kabupaten Sikka. Kami tentu akan terus berkoordinasi dengan kabupaten dan kota di NTT, terutama terkait penanganannya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com