Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Kirim Sampel Darah dan Air Liur 3 Pasien dalam Pengawasan Corona di Samarinda

Kompas.com - 14/03/2020, 19:43 WIB
Zakarias Demon Daton,
Khairina

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Tiga pasien warga Samarinda yang diawasi karena virus corona atau Covid-19 sudah berada di ruang isolasi Tulip RSUD Abdul Wahab Sjahranie, Sabtu (14/3/2020).

"Ya, ketiganya sudah di ruang isolasi, khusus untuk penyakit infeksi menular. Jadi ruangan ini tidak hanya untuk Covid saja. Kebetulan kosong, jadi kami lakukan isolasi di sana," ungkap Direktur RSUD Abdul Wahab Sjahranie dr David Hariadi Masjhoer SpOT saat ditemui Kompas.com, Sabtu.

David mengatakan, ketiga pasien tersebut akan menjalani masa observasi selama 14 hari ke depan untuk masa inkubasi virus corona.

Baca juga: Dinkes Samarinda Awasi 3 Pasien yang Diisolasi di RSUD Abdul Wahab Sjahranie

Tim medis sudah mengambil sampel darah dan air liur untuk dikirimkan ke Laboratorium Kementerian Kesehatan RI.

"Dan itu sudah kita lakukan tadi. Hasilnya sedang ditunggu akan dikirim. Baru kita pastikan terkonfirmasi atau sebaliknya," kata dia.

David mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan dokter spesialis paru yang menjadi ujung tombak penanganan virus corona.

Pasien mengeluhkan batuk dan demam.

Gejala tersebut sudah dialami sejak pasien tersebut dari rumahnya.

"Kalau untuk usia dan jenis kelamin kami tidak bisa memberikan informasinya dulu saat ini," kata dia.

Untuk ruang isolasi, RSUD Abdul Wahab Sjaharanie sudah menyiapkan 8 ruangan dengan 18 tempat tidur.

Di areal tersebut diberi penanganan khusus agar tak semua orang bisa mengakses bebas.

Diberitakan sebelumnya, tiga warga Samarinda diawasi oleh Dinas Kesehatan Samarinda.

Baca juga: RSUD Margono Soekarjo Purwokerto Kembali Isolasi 3 Pasien dalam Pengawasan Corona
Mereka mengalami gejala demam, batuk dan flu. Karena pasien tersebut punya riwayat kontak langsung dengan pasien terjangkit, sehingga diisolasi oleh Dinkes Samarinda.

Satu pasien diketahui usai menghadiri acara seminar di Bogor, Jawa Barat.

Setelah pulang, pasien tersebut berinteraksi dengan dua orang lainnya di Samarinda.

Sebagai informasi, satu pasien positif virus corona dinyatakan meninggal dunia usai menghadiri acara seminar di Bogor, Jawa Barat, pada 25 Februari 2020 hingga 28 Februari 2020.

Riwayat interaksi pasien yang meninggal tersebut diduga terjangkit dengan peserta seminar lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com