SAMARINDA, KOMPAS.com - Tiga pasien warga Samarinda yang diawasi karena virus corona atau Covid-19 sudah berada di ruang isolasi Tulip RSUD Abdul Wahab Sjahranie, Sabtu (14/3/2020).
"Ya, ketiganya sudah di ruang isolasi, khusus untuk penyakit infeksi menular. Jadi ruangan ini tidak hanya untuk Covid saja. Kebetulan kosong, jadi kami lakukan isolasi di sana," ungkap Direktur RSUD Abdul Wahab Sjahranie dr David Hariadi Masjhoer SpOT saat ditemui Kompas.com, Sabtu.
David mengatakan, ketiga pasien tersebut akan menjalani masa observasi selama 14 hari ke depan untuk masa inkubasi virus corona.
Baca juga: Dinkes Samarinda Awasi 3 Pasien yang Diisolasi di RSUD Abdul Wahab Sjahranie
Tim medis sudah mengambil sampel darah dan air liur untuk dikirimkan ke Laboratorium Kementerian Kesehatan RI.
"Dan itu sudah kita lakukan tadi. Hasilnya sedang ditunggu akan dikirim. Baru kita pastikan terkonfirmasi atau sebaliknya," kata dia.
David mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan dokter spesialis paru yang menjadi ujung tombak penanganan virus corona.
Pasien mengeluhkan batuk dan demam.
Gejala tersebut sudah dialami sejak pasien tersebut dari rumahnya.
"Kalau untuk usia dan jenis kelamin kami tidak bisa memberikan informasinya dulu saat ini," kata dia.
Untuk ruang isolasi, RSUD Abdul Wahab Sjaharanie sudah menyiapkan 8 ruangan dengan 18 tempat tidur.
Di areal tersebut diberi penanganan khusus agar tak semua orang bisa mengakses bebas.
Diberitakan sebelumnya, tiga warga Samarinda diawasi oleh Dinas Kesehatan Samarinda.
Baca juga: RSUD Margono Soekarjo Purwokerto Kembali Isolasi 3 Pasien dalam Pengawasan Corona
Mereka mengalami gejala demam, batuk dan flu. Karena pasien tersebut punya riwayat kontak langsung dengan pasien terjangkit, sehingga diisolasi oleh Dinkes Samarinda.
Satu pasien diketahui usai menghadiri acara seminar di Bogor, Jawa Barat.
Setelah pulang, pasien tersebut berinteraksi dengan dua orang lainnya di Samarinda.
Sebagai informasi, satu pasien positif virus corona dinyatakan meninggal dunia usai menghadiri acara seminar di Bogor, Jawa Barat, pada 25 Februari 2020 hingga 28 Februari 2020.
Riwayat interaksi pasien yang meninggal tersebut diduga terjangkit dengan peserta seminar lain.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.