Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Kalbar: Penerbangan Internasional ke Negara Terjangkit Corona Menjadi Ancaman

Kompas.com - 14/03/2020, 12:29 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengusulkan penerbangan ke negara terjangkit virus corona, termasuk Malaysia untuk dihentikan sementara.

Hal itu perlu dilakukan untuk mengantisipasi perkembangan virus corona yang semakin mewabah di berbagai negara termasuk Indonesia.

“Kami memandang, bahwa Kalimantan Barat yang memiliki penerbangan internasional ke negara terjangkit, seperti Malaysia, telah menimbulkan ancaman yang nyata bagi masyarakat wilayah Kalimantan Barat,” tulis Sutarmidji, dalam surat bernomor 830/0828/Dishub 2020 itu, Jumat (13/3/2020).

Terkait dengan usulannya itu, saat di konfirmasi pihaknya mengaku telah mengirimkan surat kepada Menteri Perhubungan.

Baca juga: Puluhan Tenaga Medis di Solo Dikarantina Mandiri Usai Kontak dengan Pasien Positif Corona

Sebab, dari data resmi yang dirilis WHO pada Kamis (12/3/2020), di Malaysia, ada 129 kasus Covid-19 terkonfirmasi.

Sementara, data Kementerian Kesehatan Malaysia mencatat, 158 kasus Covid-19 terkonfirmasi.

Sedangkan ada 319 orang menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.

"Jumlah kasus Covid-19 di Malaysia cenderung bertambah tiap hari. Dengan penerbangan internasional langsung dari Malaysia-Pontianak, dikhawatirkan akan menciptakan faktor risiko dan sugesti negatif ke masyarakat Kalimantan Barat," sebut Sutarmidji.

 

Oleh karena itu, pihaknya berharap usulannya itu bisa segera mendapat respons pemerintah pusat, dengan harapan agar dapat mengantisipasi kondisi buruk terjadi.

Lebih lanjut ia menyampaikan, Bandara internasional Supadio Pontianak saat ini melayani penerbangan langsung Pontianak-Kuching setiap hari, yakni sebanyak dua kedatangan dan dua keberangkatan.

"Sedangkan penerbangan Pontianak-Kuala Lumpur setiap hari aktif, sebanyak masing-masing satu kali kedatangan dan keberangkatan," sebut Sutarmidji.

Penulis : Kontributor Pontianak, Hendra Cipta | Editor : Robertus Belarminus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com