Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Pasien di Jateng Positif Corona, Ganjar Minta Warga Hindari Pusat Keramaian dan Tunda ke Luar Negeri

Kompas.com - 13/03/2020, 20:02 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengumumkan ada 46 pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona di Jateng.

Dari hasil cek laboratorium, 37 orang di antaranya negatif dan dua orang positif corana.

Salah satu pasien positif meninggal saat dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi Surakarta, Jawa Tengah pada Rabu (11/3/2020).

Atas kejadian tersebut, Ganjar meminta warga Jawa Tengah untuk sementara menghindari pusat keramaian.

Baca juga: Pasien Corona di Solo Meninggal, Ganjar Minta Pusat Keramaian Sediakan Tempat Cuci Tangan

Selain itu ia juga mengimbau agar warganya menunda pergi ke luar negeri jika tidak mendesak.

"Saya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang melakukan aktivitas seperti biasa, hidup bersih dan kita kurangi kerumunan-kerumunan dulu," jelas Ganjar saat konferensi pers di Puri Gedeh Semarang, Jumat (13/3/2020).

Ganjar juga meminta agar pemerintah daerah dan pengelola pusat keramaian menyediakan tempat mencuci tangan.

Baca juga: Ganjar: 46 Pasien dalam Pengawasan Corona di Jateng, 37 Negatif, 2 Positif

Ia berharap kepala desa di Jawa Tengah mensosialisasikan hal tersebut di daerahnya masing-masing.

"Kita juga minta kades-kades untuk sosialisasi di tempat-tempat yang biasanya ada kerumunan pastikan apakah itu mall, pasar, tempat ibadah, sekolah untuk menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun," kata Ganjar.

Ganjar Pranowo mengatakan, saat ini ada empat toko di Solo ditutup terkait penelusuran riwayat kontak pasien meninggal positif virus corona.

Baca juga: Ganjar Minta Warga yang Pernah Bertemu dengan Pasien Positif Corona Melapor

"Ada sekitar empat toko untuk kita minta ditutup dulu. Ada isolasi paling tidak selama sehari untuk dilakukan pengecekan full dari pemerintah," ujar Ganjar.

Menurut Ganjar, pihaknya sudah melakukan tracking pergerakan pasien yang meninggal karena positif virus corona sejak pasien mengikuti seminar di Bogor hingga dikebumikan.

"Kita sudah melakukan tracking dari beberapa titik yang kemungkinan pasien yang meninggal ini kontak dengan banyak orang," katanya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Riska Farasonalia | Editor: Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com