Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendakwah yang Cabuli Gadis di Makassar Pilih Korban Secara Acak

Kompas.com - 13/03/2020, 17:03 WIB
Himawan,
Khairina

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - AED (31), aktivis dakwah yang ditangkap usai melakukan kejahatan seksual terhadap gadis AL (20) yang juga merupakan santri di salah satu ponpes di Makassar mengaku tidak mengetahui nama korban yang dicabulinya. 

Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak Polrestabes Makassar AKP Ismail mengungkapkan bahwa sebelum mencabuli korban, dia terlebih dahulu masuk secara diam-diam di kamar santri wanita. 

Sebelum memaksa korban untuk bersetubuh, AED terlebih dahulu merancap. 

"Pelaku langsung berdiri di dekat korban yang sedang baring di atas tempat tidurnya sambil melakukan onani," kata Ismail melalui telepon, Jumat (13/3/2020).

Baca juga: Pendakwah Ditangkap Usai Cabuli Gadis di Makassar Dini Hari

Ismail menyebutkan, AL sebelumnya sempat tertidur kembali setelah berwudhu untuk menunggu azan subuh. 

Ismail mengatakan bahwa kepada penyidik, AED mengaku mengambil pisau dan mengancam melukai korban usai dilihat oleh korbannya. 

AED kemudian mendorong wajah korban hingga korban terjatuh dan mengalami luka di bagian wajah. 

Aksi cabul yang dilakukan AED kata Ismail terbilang keji mengingat AED sudah memiliki istri dan dua anak. 

"Tersangka sempat membekap mulut korban tapi karena korban saat itu terus berontak dan berteriak maka tersangka panik dan meninggalkan korban tersebut," kata Ismail. 

Baca juga: Sempat Kabur ke Kalimantan, Pemuda yang Cabuli Remaja Putri Akhirnya Ditangkap

Sebelumnya diberitakan polisi menangkap pria berinisial AED (31) usai melakukan kejahatan seksual terhadap seorang perempuan berinisial AL (20) di sebuah kamar asrama pondok pesantren di Kecamatan Manggala, Makassar.

Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Makassar AKP Ismail mengatakan bahwa AED yang juga merupakan aktivis dakwah tersebut ditangkap di pesantren pada Jumat (6/3/2020) lalu. 

Pencabulan yang dilakukan tersangka, kata Ismail, terjadi pada Senin (20/1/2020) lalu tepat usai azan Subuh berkumandang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com