Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Warga Desa Wunut Klaten Diikutkan BPJS Ketenagakerjaan, Dibayari BUMDes

Kompas.com - 13/03/2020, 16:39 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menjadi percontohan karena mengikutsertakan warganya dalam kepesertaan Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.

Mereka dibiayai oleh pemerintah desa (Pemdes) dari hasil keuntungan yang diterima melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

"Ada 621 warga yang ikut menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan dari 2.000 warga yang masuk umur 18 tahun atau usia kerja," kata Kepala Desa Wunut Iwan Sulistiya Setiawan dalam acara penyerahan simbolis bukti kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan kepada warga Desa Wunut di balai desa setempat, Kamis (12/3/2020) malam.

Baca juga: Luwu Utara Jadi Daerah Pertama di Tana Luwu yang Beri Guru Non ASN BPJS Ketenagakerjaan

Warga yang ikut dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan ini terdiri dari kepala desa, perangkat desa, BPD, ketua RW dan ketua RT serta kepala keluarga.

Iwan menjelaskan, alasan Desa Wunut mengikutsertakan warga dalam BPJS Ketenagakerjaan karena untuk melindungi warganya dari risiko pekerjaan.

Menurutnya, dari 621 warga itu setiap tahunnya pemerintah desa menganggarkan sekitar Rp 150 juta untuk pembiayaan BPJS Ketenagakerjaan.

"Alhamdulillah, dari usaha desa (BUMDes) rata-rata transaksinya setiap bulan itu antara Rp 200 juta hingga Rp 300 juta," ungkap dia.

Dia menyebut penerimaan hasil usaha BUMDes berupa tempat wisata pemandian Umbul Pelem tahun 2019 mencapai Rp 2 miliar.

Tahun ini pihaknya menargetkan pendapatan hasil usaha BUMDes tersebut sebesar Rp 4 miliar.

Iwan menargetkan semua warga Desa Wunut yang sudah masuk usia kerja akan diikutsertakan dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.

"Niat kita mengikutsertakan warga dalam BPJS Ketenagakerjaan karena selain hasil BUMDes kita tinggi juga karena ingin melindungi kepada warga kita," terang Iwan.

Baca juga: Wali Kota Hendi Dukung Semua Pekerja di Semarang Pakai BPJS Ketenagakerjaan

Selain mengikutsertakan warga dalam BPJS Ketenagakerjaan, kata Iwan, pihaknya memiliki program lain.

Setiap ada warga yang meninggal anggota keluarganya mendapat santunan Rp 1 juta.

Kemudian kalau ada warga yang sakit mendapatkan santunan uang sebesar Rp 200.000. Lalu, guru Taman Pendidikan Al Quran (TPA) juga dibiaya dari BUMDes.

Sementara itu, Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan Eko Darwanto mengatakan, apa yang dilakukan Desa Wunut merupakan satu terobosan, mengikutsertakan warganya dalam BPJS Ketenagakerjaan.

Selama ini, lajut Eko belum ada satu desa di Indonesia yang mengikutsertakan seluruh warganya dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.

"Saya kira ini terobosan karena belum pernah terjadi sebuah desa dengan melibatkan warganya dalam BPJS Ketenagakerjaan dan dibiayai oleh BUMDes. Itu jarang. Baru kali ini terjadi," kata dia.

Dia mengaku sudah berkeliling desa di Indonesia untuk mengetahui warga yang ikut dalam BPJS Ketenagakerjaan. Para warga tersebut rata-rata membayar sendiri setiap bulan.

"Sebenarnya yang penting warga itu bisa membayar dari mana pun boleh. Dari BUMDes mungkin karena surplus bisa mengalokasikan hasil keuntungan kepada warganya," kata Eko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com