Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Pemkot Tegal Hasilkan Uang dari 250 Ton Sampah Styrofoam

Kompas.com - 13/03/2020, 15:35 WIB
Tresno Setiadi,
Dony Aprian

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal mengklaim mampu mengatasi permasalahan sampah bekas kemasan makanan styrofoam sekaligus bisa mendatangkan pundi-pundi rupiah.

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengatakan, memiliki alat pencacah styrofoam hasil kerjasama dengan Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (Adupi) dan Asosiasi Industri Plastik Indonesia (Inaplas).

“Kita kenalkan ke publik alat kompektor styrofoam untuk mendaur ulang yang sudah menjadi sampah. Sehingga nanti tidak terbuang sia-sia dan bisa dimanfaatkan,” kata Dedy saat peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2020, di Pantai Batamsari, Jumat (13/3/2020).

Baca juga: Styrofoam Dilarang di Bandung, Pedagang Seblak Bingung Cari Alternatif

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tegal Resti Drijo Prihanto mengatakan, setiap hari Kota Tegal menghasilkan sampah mencapai 250 ton.

Kota Tegal produksi sampah setiap harinya mencapai 250 ton.

"Dari jumlah tersebut, 30 persen merupakan sampah anorganik sekitar 30 persen,” kata Resti.

Diakui Resti, limbah styrofoam sebelumnya dianggap tak memiliki nilai ekonomis dan merusak alam.

Sebab, butuh bertahun-tahun agar bisa terurai secara alami.

“Pemakaian styrofoam ternyata terus meningkat, limbahnya juga semakin banyak. Di sisi lain styrofoam terkesan tidak bisa didaur ulang, tapi nyatanya bisa kok didaur ulang. Dan hasil daur ulang ini bisa langsung dijual ke pabrik,” kata Resti.

Baca juga: Ridwan Kamil: Produsen Mi Kemasan Styrofoam Bakal Beralih Gunakan Karton

Dia menambahkan, mesin kompektor styrofoam ini secara mobile akan mendatangi bank sampah yang ada di Kota Tegal.

“Kita ada 20 bank sampah. Nantinya akan mobile, sementara dipusatkan di TPA,” pungkas Resti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com