Maman dan pedagang sembako lainnya meminta kepada pemerintah untuk serius dalam menangani harga bahan pokok dengan melihat kondisional di bawah langsung.
Dirinya menilai, tim inflasi selama ini hanya bisa mengontrol dan mengklaim saja dengan hitungan angka-angka tanpa melihat fakta sebenarnya di lapangan.
"Selama ini kan hanya bilang angka-angka saja, inflasi sekian, alami kenaikan, alami penurunan tanpa melihat situasi sebenarnya. Paling juga datang ke pasar secara beramai-ramai. Tanpa melihat detail kondisi sebenarnya seperti apa," ujar dia.
Baca juga: Impor Ditutup Akibat Corona, Stok Gula Pasir Menipis di Jabar Jelang Ramadhan
Hal sama diungkapkan, Endang Jimal (46) pedagang sembako lainnya. Menurutnya, pedagang selama ini hanya mengambil keuntungan sewajarnya dengan mengikuti harga pembelian dari grosir dan distributor.
Pihaknya meminta pemerintaj jeli melihat langsung kondisional dari berbagai sisi mulai harga dari grosir, distributor sampai ke pedagang pengecer sepertinya.
"Jangan hanya bisa ngomong saja di media inflasi turun, harga stabil, nyatanya dari grosirnya yang langsung beli dari pabrik sudah mahal ke pedagang. Pedagang hanya sedikit ngambil keuntungan karena tahu ada HET tiap harga bahan pokok. Kami menjerit kalau begini terus," tambahnya.
Baca juga: Stok Gula Pasir Langka di Lampung, Pembelian Secara Eceran Dibatasi