TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Harga gula pasir di Pasar Induk Cikurubuk Kota Tasikmalaya selama ini mulai mengalami kelangkaan dan dijual Rp 18.000 per kilogramnya.
Padahal harga eceran tertinggi (HET) salah satu bahan pokok itu hanya Rp 12.500 per kilogramnya.
Sebelum kran impor gula dihentikan akibat wabah corona belum lama ini, harga gula pasir di Tasikmalaya telah dijual diatas HET sekitar Rp 16.000 per kilogramnya.
Baca juga: Gula Pasir Mulai Langka di Kota Bandung, Harga di Pasar Tradisional Meroket
"Sekarang harga gula terus naik, karena stoknya sudah sulit sekali. Sebelum impor dihentikan pun pengiriman gula ke pasar ini agak sulit didapat dalam jumlah banyak," jelas Maman (56), salah seorang pedagang sembako di pasar tersebut, Jumat (13/3/2020) pagi.
Maman mengaku semenjak impor gula dihentikan, stok gula di para pedagang pasar masih relatif aman.
Namun, gula salah satu bahan pokok jumlah stoknya cepat habis karena salah satu bahan pokok yang digunakan masyarakat tiap harinya.
"Kalau gula kan tiap hari pasti ada yang beli. Sudah beberapa bulan ini dijual Rp 18.000. Tapi, kalau sebelumnya dijual diatas HET karena dari distributornya juga sudah mahal dan diatas HET. Kami pedagang kecil dari mana untungnya kalau begini," tambah Maman.
Baca juga: Investasi Bodong Senilai Rp 15,6 M Terbongkar, Berkedok Tawarkan Sembako dan Gula