Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Kepala Dinas di Palopo Diperiksa di Warkop, Ini Penjelasan Polisi

Kompas.com - 13/03/2020, 09:40 WIB
Himawan,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Sebanyak dua kepala dinas di lingkup Pemerintah Kota Palopo diperiksa penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sulsel terkait kasus dugaan penipuan proyek yang terjadi di Palopo, Sulawesi Selatan.

Pemeriksaan terhadap Andi Bakhtiar, Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perkebunan kota Palopo serta Nurlely Kaso yang mejabat sebagai Kepala Dinas Perikanan itu berlangsung di sebuah warung kopi (warkop) di Jalan Mungkasa, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo, Kamis (12/3/2020).

Baca juga: Kasus Proyek Kampus IPDN, KPK Panggil Direktur Waskita Beton Precast

Pemeriksaan antara penyidik dengan keduanya berlangsung santai.

Terlihat berbagai jenis minuman dan makanan yakni kopi susu, jus sirsak, juas alpukat, jeruk hangat, teh tarik dan pisang goreng dipesan oleh kedua kadis dan penyidik.

Menurut keterangan karyawan warkop, usai pemeriksaan yang berlangsung sekitar tiga jam semua pesanan dibayar oleh kepala dinas.

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Ibrahim Tompo menjelaskan pertemuan tersebut merupakan giat klarifikasi sebagai rangkaian penyelidikan terkait dugaan kasus penipuan proyek yang mencatut dua satker pemerintah kota Palopo tersebut.

Baca juga: KPK Tetapkan 10 Tersangka Kasus Proyek Jalan di Bengkalis

Menurutnya, ketika baru melaksanakan klarifikasi, penyidik bebas menentukan tempat lantaran hal itu merupakan penyelidikan terbuka.

"Giat tersebut untuk klarifikasi terhadap beberapa orang terkait kasus penipuan proyek bukan kasus korupsi. Karena giat ini cuma klarifikasi (bukan pemeriksaan) jadi bisa dilaksanakan di mana saja (biasanya diawali dengan wawancara," kata Ibrahim kepada Kompas.com melalui WhatsApp, Kamis (12/3/2020) malam.

Ibrahim belum bisa memastikan apakah dua instansi yang diklarifikasi terlibat dalam dugaan penipuan proyek yang dilaporkan Januari 2020 lalu.

Dia menambahkan, dua satuan kerja di kota Palopo itu diduga dicatut agar proyek tersebut berjalan.

"Nanti kita info perkembangannya. Yang jelas lidik itu menyesuaikan situasi lapangan. Ini lidik terbuka dan anggota bisa mengatur (tempat) sesuai kondisi lapangan," imbuh Ibrahim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com