Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Pria Mengamuk di Kantor Polisi dan Status Facebook | Panen Alpukat Markus Aligator, Naik Haji dan Beli Honda Jazz

Kompas.com - 13/03/2020, 06:30 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Kronologi seorang pria mengamuk karena ditilang dan akhirnya tewas ditembak setelah mencoba menyerang polisi, menjadi sorotan pembaca Kompas.com di hari kemarin.

Pria yang akhirnya diketahui berinsial AH, warga Jalan Perjuangan, Kota Selat Panjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, sempat menulis status di Facebook sebelum ditembak polisi.

Sementara itu, kisah inspiratif Muhammad Iskandar yang sukses membudi dayakan alpukat, juga tak luput dari perhatian pembaca.

Pria asal Blitar, Jawa Timur, mampu mengawinkan dua bibit alpukat yang menghasilkan alpukat dengan berat 2 kilogram.

Sekali panen, menurut Iskandar, cukup utuk biaya naik haji.

Berikut ini berita populer nusantara:

1. Kasus pria mengamuk gara-gara ditilang, tewas ditembak

Status akun Facebook Abdul Hamid yang mengancam menebas leher polisi sebelum melakukan penyerangan terhadap anggota polisi di Polres Kepulauan Meranti yang di screen shot oleh kepolisian.Dok. Polda Riau Status akun Facebook Abdul Hamid yang mengancam menebas leher polisi sebelum melakukan penyerangan terhadap anggota polisi di Polres Kepulauan Meranti yang di screen shot oleh kepolisian.
 

Kepala Bidang Humas Polda Riau Kombes Sunarto dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Kamis (12/3/2020) malam, menjelaskan, pria tewas ditembak setelah mengamuk dan menyerang polisi gara-gara ditilang, berinisial AH.

AH juga diketahui sempat mengunggah status di Facebook bernada ancaman ke polisi.

"Beberapa jam sebelum menyerang polisi di Mapolres Kepulauan Meranti, AH sempat mengunggah status di akun media sosial Facebook miliknya. Statusnya bernada ancaman terhadap polisi," kata Sunarto.

Lebih jauh Sunarto menjelaskan, AH membuat status di akun Facebook pada Rabu kemarin, sekitar pukul 09.00 WIB.

Sedangkan, kejadian penyerangan anggota polisi terjadi pada Rabu sore, sekitar pukul 16.45 WIB.

Baca berita selengkapnya: Kronologi Pria Mengamuk di Kantor Polisi karena Ditilang hingga Tewas Ditembak

2. Gara-gara digigit kutu kucing

Etik Susilowati dan anaknya Samara Kumaira Mariba yang jari tangan kanannya mengalami bengkak setelah digigit kutu kucing di Sragen, Jawa Tengah.KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Etik Susilowati dan anaknya Samara Kumaira Mariba yang jari tangan kanannya mengalami bengkak setelah digigit kutu kucing di Sragen, Jawa Tengah.

Etik Susilowati (29), ibu Samara, tak menyangka jari tangan putrinya, terancam diamputasi setelah digigit kutu kucing.

Hal itu diketahui Etik setelah membawa Samara ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muwardi.

Saat itu, menurut Etik, seandainya kondisi jari tangan putrinya masih bengkak dan warnanya memerah, disarankan untuk diamputasi.

Baca berita selengkapnya: Digigit Kutu Kucing, Jari Bayi Asal Sragen Terancam Diamputasi, Ini Cerita Ibunya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com