Ada beberapa teman kelas Ilham yang mengalami kendala soal buku-buku kedokteran.
Mereka harus pontang-panting mencari ke sejumlah toko buku dan harus mengeluarkan tambahan biaya.
Ada pula yang datang ke beberapa perpustakaan umum.
Baca juga: Ternyata, Kerugian Penggelapan Uang Nasabah Bank Jatim Pamekasan Rp 4,8 Miliar
Namun, buku kedokteran tidak sama dengan buku-buku sosial humaniora yang mudah ditemukan di perpustakaan di Indonesia.
"Ada teman saya yang masih cari-cari buku untuk memahami tugas kuliah," imbuh Ilham.
Kendala perkuliahan seperti itu, nampaknya sudah ditangkap oleh beberapa dosen lainnya.
Sehingga muncul inisiatif untuk melakukan kuliah model live streaming.
"Kemungkinan minggu depan kuliah live streaming dimulai. Ada tiga mata kuliah yang akan kuliah model begitu," ungkap remaja yang sudah hafal 12 juz kitab Al-Quran ini.
Tidak hanya mahasiswa asal Indonesia yang tidak nyaman dengan kuliah online.
Mahasiswa lainnya yang tinggal di asrama kampus karena tidak pulang, juga merasakan hal yang sama.
Mereka ada yang dari Indonesia, dari Afrika dan dari Pakistan.
Meskipun berada di dalam lingkungan kampus, mereka bisa belajar dengan online dan masih dalam status dikarantina.
"Setiap waktu obrolan di grup mahasiswa Indonesia selalu update. Termasuk keluhan mereka yang ada di Hubei karena kuliah online," ujar dia.