Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Alpukat Seberat 2 Kg Asli Blitar, Hasil Setek Bibit Thailand, 1 Pohon Berbuah 200 Biji

Kompas.com - 13/03/2020, 05:45 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Muhammad Iskandar (34) warga Desa Pojok, Kecamatan Garum, Blitar membudidayakan alpukat yang memiliki berat hingga 2 kilogram.

Alpukat yang diberi nama Alpukat Markus Aligator adalah hasil setek bibit alpukat asal Thailand dengan alpukat lokal dari Blitar.

Iskandar bercerita bibit alpukat asal Thailand diberi oleh teman ayahnya.

Baca juga: Kisah Iskandar Budi Daya Alpukat Seberat 2 Kg, Sekali Panen Bisa Naik Haji dan Beli Honda Jazz

"Bibitnya pemberian teman ayah, yang pulang dari Thailand. Kemudian saya stek sendiri dengan alpukat lokal. Hasilnya, mengejutkan seperti ini," kata Iskandar.

Panen perdana alpukat raksasa tersebut telah dilakukan pada tahun 2019 lalu.

Saat ini memiliki 60 pohon alpukat yang sudah berbuah berkali-kali.

Ia juga telah menyiapkan 5.000 pohon alpukat raksasa yang berusia 2 tahun dan diperkirakan berbuah tahun depan.

Baca juga: Mentan Sebut Panen Bawang Putih Petani Lokal Sudah Dekat

Belajar jadi petani alpukat sejak usia 9 tahun

Ilustrasi alpukat.SHUTTERSTOCK Ilustrasi alpukat.
Iskandar bukanlah petani alpukat baru. Sejak usia 9 tahun dia belajar bertani dari ayahnya.

Yang membedakan dengan ayahnya, Iskandar menekuni cara menyetek sendiri bibit alpukat yang ia tanam.

Saat panen perdana pada tahun 2019, Iskandar mendapatkan keuntungan yang besar dan membeli lahan untuk memperluas kebun alpukatnya.

Tak hanya itu. Ia dan istrinya juga mendaftar haji dan membeli mobil Honda Jazz.

Baca juga: Warga Natuna Keluar Pulau, Bupati Sebut karena Musim Panen Cengkeh bukan Karena Ada Karantina

Ia bercerita saat itu harga alpukat Aligator per kilogram mencapai Rp 30.000. Sedangkan satu pohon saat panen menghasilkan 100 biji alpukat.

Jika dirata-rata satu pohon seberat 2,2 kilogram, maka untuk satu pohon, Iskandar berhasil mengantongi Rp 6 juta.

"Tak ada biaya perawatan khusus. Kalau sudah besar, ya hanya disiram saja. Dan, sesekali dikasih pupuk kandang," paparnya.

Baca juga: Hama Ulat Grayak, Petani Jagung di NTT Terancam Gagal Panen

Jual bibit alpukat Aligator

Ilustrasi alpukatbarmalini Ilustrasi alpukat
Tak hanya menjual buah, Isakandar juga menjual bibit alpukat hasil budidayanya.

Untuk satu bibit setinggi 80 cm, Iskandar menjualnya dengan harga Rp 50.000.

Ia rutin mengirim bibit alpukat ke Palembang hingga Penajam Kalimantan Timur.

"Rata-rata sebulan permintan ke Kaltim saja sekitar 5.000 bibit. Belum lagi, permintaan ke daerah lainnya, sehingga kami sering kehabisan stok," ujarnya

Selain buahnya lebih besar, alpukat Aligator tahan lama dan tak mudah busuk.

Baca juga: Awal Mula Iskandar Budi Daya Alpukat Seberat 2 Kg hingga Mampu Naik Haji dan Beli Mobil

Jika alpukat lainnya hanya bertahan sepekan, alpukat Aligator bisa bertahan hingga tiga pekan.

Rasa alpukat Aligator juga lebih pulen dan legit. Meski besar, kulit buahnya tipis dan dagingnya tebal.

"Kalau sudah merasakan, pasti ketagihan karena rasa legitnya itu yang menggoda lidah kita," papar Iskandar.

Hanya aja masa panen alpukat Aligator lebih lama hingga tujuh bulan. Sedangkan untuk alpukat biasanya masa panennya hanya tiga bulan.

Baca juga: Kabar Baik, Makan Satu Buah Alpukat Sehari Ampuh Lawan Kolesterol Jahat

"Menunggu sedikit lebih lama, namun hasilnya memuaskan. Sebab, buah yang paling kecil saja beratnya 1,8 kg dan yang terbesar berkisar 2,2 kg atau sebesar kepala bayi. Jadi, mau makan kita itu cukup makan satu buah saja, bisa tak habis," ujarnya.

Iskandar bercerita jika pohon alpukat Aligator tidak begitu tinggi tapi bercabang banyak hingga buangnya kebat.

Bahkan saking besarnya buah, ia harus menguranginya karena batang bisa patah karena tak kuat menahan berat buah.

"Kami harus rutin menghitungnya di saat buah itu masih kentel. Jika tak dikurangi, ya nggak kuat batangnya, karena satu batang saja bisa berbuah 8 sampai 10," paparnya.

Baca juga: Satu Alpukat Setiap Hari untuk Menjaga Kesehatan

Satu pohon biasanya berbuah 200 biji. Namun sebelum buah itu membesar, Iskandar akan mengurangi hingga separuh dan menyisakan 80 sampai 100 buah per pohon.

Iskandar juga menyetek cabang pohon alpukat untuk dijadikan bibit.

"Dari cabang-cabang itu, kami terus menyeteknya, dan terus mempertahankan kualitasnya, terutama buahnya agar tetap besar," ungkapnya.

Iskandar menjelaskan menanam alpukat Aligato adalahh usaha yang memiliki prospek ke depan.

Baca juga: Kisah Karlina Kurniawati, Ibu Rumah Tangga yang Alpukat Dagangannya Sering Dipesan Jokowi

"Setelah dipotong ongkos karyawan (punya 15 karyawan), masih untung lah. Yang penting, kami bisa memberikan pekerjaan buat para tetangga," paparnya.

Ia mengatakan alpukat Aligator bersaing dengan alpukat Has dari Vietnam. Alpukat ini sudah menguasai sejumlah supermarket di Indonesia.

Namun harganya lebih murah yakni Rp 21.000 per kilogram. Padahal rasa dan ukuran alpukat Has dan Aligator hampir sama.

"Kami akhirnya menurunkan harganya dan kami samakan dengan alpukat Has yang asal Vietnam itu. Tujuannya, agar kami bisa bersaing. Kami minta agar pemerintah bisa membatasi impor alpukat supaya petani kita bisa berjaya," ujar dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Editor: David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com