PONTIANAK, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kalimantan Barat menyebut sepanjang tahun 2020, pihaknya telah menerima 10 laporan kasus penculikan anak.
"Sepanjang tahun 2020, KPPAD Kalbar sudah menerima sebanyak 10 laporan kasus dugaan penculikan anak, yang hasilnya 9 kasus hoaks, dan hanya satu kasus yang dilaporkan ke polisi dan masih diselidiki," kata Komisioner KPPAD Kalbar Alik R Rosyad, Kamis (12/3/2020).
Baca juga: 4 Kasus Hoaks Penculikan Anak di Jember, ODGJ Dipukuli hingga Wali Murid Dituduh Penculik
Dia melanjutkan, dari 10 laporan itu, tujuh dugaan penculikan anak di Kota Pontianak, dua di Kabupaten Kubu Raya dan satu kasus di Kabupaten Kapuas Hulu.
Untuk memastikan kasus-kasus tersebut, pihaknya telah melakukan pendalaman dan tindak lanjut termasuk mendatangi rumah dan sekolah terduga korban.
"Kami juga berinteraksi dengan keluarga korban," ujarnya.
Kasus teranyar yakni dugaan penculikan seorang siswa SDN 66 Pontianak, Kalimantan Barat yang viral di media sosial karena memperlihatkan foto tangan anak patah.
Baca juga: Marak Isu Penculikan Anak, Ini yang Dilakukan Pemkot Surabaya
Namun, kata dia, saat ditelusuri ternyata dipastikan hoaks karena tangan anak itu patah akibat terjatuh di dekat rumahnya.
"Terkait kasus dugaan penculikan siswi SD tadi pagi, kami sudah ke rumah dan sekolahnya. Serta menemui dugaan korban penculikan dan hasilnya juga hoaks," ujar Alik.
Dalam kesempatan itu, KPPAD Kalbar mengimbau kepada para orangtua, pihak sekolah dan anak-anak untuk selalu meningkatkan kewaspadaan.
"Cukup waspada. Tapi jangan paranoid. Apalagi hingga main hakim sendiri. Kalau memang ada yang mencurigakan sebaiknya lapor ke pihak berwajib," pungkas Alik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.