Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Bocah Asal Jembrana, Bali, Meninggal Terserang DBD

Kompas.com - 12/03/2020, 19:10 WIB
David Oliver Purba

Editor

Sebab, daerah tempat tinggal keduanya relatif tidak pernah terjadi kasus DBD.

Bahkan, selama ini tidak ada catatan DBD di dua kawasan tersebut.

Maka dari itu, pihaknya akan menyelidiki dari mana dua anak itu terkena gigitan nyamuk aedes aegypti itu.

"Sampai saat ini kita tidak ada catatan daerah andemis di lingkungan sekitar rumah kedua korban. Ini merupakan infeksi yang terjadi pertama kali di dua kawasan itu. Jadi timbul pertanyaan apakah tertular karena di rumah atau di luar wilayah itu. Tapi kami turut berduka dengan meninggalnya korban," jelasnya.

Fogging

Untuk mencegah kejadian serupa, dinas kesehatan melakukan fogging di wilayah tersebut.

Namun, untuk fogging tidak dilakukan tepat di rumah atau kawasan rumah tinggal korban.

Melainkan di tiga lokasi berbeda, yakni Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, kemudian di Kelurahan BB Agung, Kecamatan Negara, dan di Kelurahan Satria, Kecamatan Jembrana.

Dalam kegiatan fogging Dinkes Jembrana menerjunkan dua unit mobil fogging.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Jembrana, Ida Bagus Made Adnyana menyatakan, untuk mengantisipasi peningkatan kasus DBD, maka dari awal pihaknya sudah merapatkan barisan dengan semua jajaran kesehatan.

Pertama, puskesmas harus berkoordinasi dengan pihak desa untuk kembali mengaktifkan gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk, yang dilakukan setiap hari Jumat di Kabupaten Jembrana.

Pihaknya juga memerintahkan semua petugas kesehatan agar siap siaga ketika nanti masyarakat demam agar melakukan perawatan dan pemeriksaan secara maksimal.

"Jadi fogging fungsinya ialah membunuh nyamuk dewasa. Kami harus selalu setia dari awal melakukan langkah antisipasi. Tiga tempat itu memang dikarenakan ada potensi tempat nyamuk berkembang biak," jelasnya.

Data

Data Tribun Bali, ada sekitar 40 warga terjangkit DBD.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com