OJK Jadikan UNS Solo Pusat Pendidikan Fintech di Indonesia

SOLO, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjadikan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, sebagai pusat pendidikan tentang financial technology (fintech) di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso usai meresmikan Center for Fintech and Banking di lantai dua perpustakaan kampus UNS, Kamis (12/3/2020).

"Kita harapkan UNS jadi center untuk pendidikan tentang fintech," kata Wimboh.

Baca juga: Korban Fintech Ilegal Bertambah, Nunggak 2 Bulan Denda Rp 75 Juta

Wimboh mengatakan, saat ini fintech merupakan tantangan besar bukan hanya buat dunia pendidikan tapi masyarakat dan juga bagi OJK sendiri yang merupakan lembaga pengawasan.

Karena itu, lanjut Wimboh, OJK sejak 2017 sudah mempunyai kebijakan yaitu pusat pendidikan fintech.

Selama ini pendidikan fintech baru ada di Jakarta.

Karena potensi di daerah untuk mengenal fintech sangat tinggi, OJK kemudian mendirikan pusat pendidikan fintech di Solo.

"Makanya Solo ini adalah tempat yang paling pas untuk pusat pendidikan fintech. Di sini tengah-tengah. Yang dari timur bisa ke sini, yang dari barat bisa ke sini. Kita pilih dirikan pusat pendidikan fintech," ungkap dia.

Baca juga: Polri Sebut Fintech Iklankan Nasabah Rela Digilir Tindakan Melawan Hukum

Pihaknya mengatakan akan terus memonitor pusat pendidikan fintech yang ada di UNS.

Dia berharap ke depan entrepreneur fintech dapat ditelurkan dari UNS.

"Dan, entrepreneurnya yang menjadi role model jangan justru jadi masalah. Ke depannya akan kita kembangkang," kata dia.

Wimboh berujar, pusat pendidikan fintech yang ada di UNS nantinya bisa mengeluarkan sertifikasi bagi entrepreneur fintech.

Sementara itu, Rektor UNS Solo Jamal Wiwoho mengatakan, Center for Fintech and Banking merupakan bentuk kehadiran perguruan tinggi dalam rangka menyesuaikan percepatan revolusi industri 4.0.

"Ini merupakan salah satu kerja sama khusus untuk fintech baru pertama kali di perguruan tinggi di Indonesia," kata dia.