Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reka Ulang Adegan Siswi SMP Dibunuh Ayah, Pelaku Tak Terlihat Sedih, Sang Ibu Hadir di Lokasi

Kompas.com - 12/03/2020, 17:01 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Budi Rahmat (45) tak terlihat sedih saat melakukan reka ulang adegan pembunuhan anak kandungnya di rumah kosong di Kalan Laswi Kota Tasikmalaya.

Rumah kosong tersebut adalah lokasi pertama saat Budi membunuh anaknya, DS yang masih berusia 13 tahun.

"Posisinya begini pak saat saya mencekik," kata tersangka saat memperagakan salah satu adegan di lokasi pertama, Kamis (12/3/2020) siang.

Dengan tenang dan lancar, Budi menjelaskan dan memperagakan cara ia membunuh anaknya. Sesekali ia memperbaiki reka adegan yang sebelumnya dilakukannya.

Baca juga: Luapan Kekesalan Warga Saat Reka Ulang Pembunuhan Siswi SMP di Tasikmalaya

Ada dua lokasi yang digunakan rekonstruksi. Di lokasi rumah kosong, ada 29 adegan yang dilakukan Budi.

Di rumah tersebut Budi mencekik DS dan sempat mengecek urat nadi untuk memastikan anak perempuannya telah tewas.

Ia kemudian menyeret mayat DS ke salah satu ruagan di rumah kosong tersebut sebelum ditinggal bekerja.

Baca juga: Polisi: Ada Fakta Baru Saat Rekonstruksi Pembunuhan Siswi SMP Tasikmalaya, Tersangka Terancam Hukuman Mati

Rekontruski di lokasi ke dua adalah di gorong-gorong depan sekolah DS. Di lokasi kedua ada7 adegan yang diperagakan Budi.

Total ada 36 adegan yang mengungkap kesadisan Budi membunuh anaknya.

"Semuanya 36 reka adegan di lokasi pertama dan kedua," jelas jelas Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto di lokasi rekonstruksi, Kamis (12/3/2020) siang.

Baca juga: Reka Ulang Pembunuhan Siswi SMP Tasikmalaya: Ayah Ambil Kembali Uang Study Tour Setelah Bunuh Anaknya

Siapkan mental

Warga memadati lokasi reka adegan sekaligus kali pertama ditemukan mayat DS (13) siswi SMPN 6 Tasikmalaya di gorong-gorong sebagai korban pembunuhan ayah kandungnya sendiri di Jalan Cilembang, Kota Tasikmalaya, Kamis (12/3/2020) siang.KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Warga memadati lokasi reka adegan sekaligus kali pertama ditemukan mayat DS (13) siswi SMPN 6 Tasikmalaya di gorong-gorong sebagai korban pembunuhan ayah kandungnya sendiri di Jalan Cilembang, Kota Tasikmalaya, Kamis (12/3/2020) siang.
Ibu kandung DS, Wati Fatmawati (46) mengaku menyiapkan mental untuk ikut melihat rekonstruksi pembunuhan anaknya oleh mantan suami Wati.

"Mental udah siap, saya siap terima. Saya akan hadir dan ingin tahu sekali adegan proses pembunuhan anak saya. Apalagi nanti saat dimasukan oleh dia ke gorong-gorong," jelas Wati kepada wartawan, Kamis (12/3/2020) pagi.

Wati bercerita awalnya akan datang dengan ibunya sekaligus nenek korban. Namun karena sang ibu sakit, Wati datang didampingi Dedah (41) saudaranya.

Baca juga: Reka Ulang Pembunuhan Siswi SMP Tasikmalaya: Ayah Ambil Kembali Uang Study Tour Setelah Bunuh Anaknya

"Didampingi sama saudara bernama Dedah. Tadinya mau datang dengan nenek Aah. Tapi kondisinya malah sakit sekarang ini," tambahnya.

Ia juga ingin memukul pelaku sekaligus mantan suaminya saat proses reka ulang jika diizinkan oleh polisi.

"Jika diizinkan polisi, saya ingin memukul pelaku sekali saja nanti (saat rekonstruksi)," kata Wati

Baca juga: Rekonstruksi Pembunuhan Siswi SMP di Gorong-gorong, Ibu Korban Ingin Tahu Bagaimana Anaknya Dibunuh

DS (13) siswa SMPN 6 Tasikmalaya ditemukan tewas di gorong-gorong sekolahnya pada Senin (27/1/2020).

Ia dibunuh oleh Budi Rahmat ayahnya kandungnya dengan cara dicekik karena kesal diminta uang oleh anaknya untuk biaya study tour sekolah.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Irwan Nugraha |Editor: Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com