Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar SMP Diperbudak Paman, Terpaksa Kumpulkan Sampah untuk Makan

Kompas.com - 12/03/2020, 16:36 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Kepolisian Sektor Maulafa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyelidiki kasus perbudakan yang dialami pelajar SMP di Kota Kupang, MIB alias Ir (12).

Pelajar kelas I SMP di Kupang itu diperbudak pamannya, YYS (40).

Kapolsek Maulafa Kompol Margaritha Sulabesi mengatakan, polisi telah memeriksa pelaku, korban, dan sejumlah saksi.

Menurut Sulabesi, pelaku masih memperlakukan IMB dengan baik pada tahun pertama keponakannya itu tinggal di rumahnya.

Baca juga: Kesal karena Ditilang, Pria ini Serang Polisi hingga Tewas Ditembak, Kriminolog: Seharusnya Dilumpuhkan

IMB dibiarkan tinggal sendiri di rumah pamannya di Kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.

Tapi, hal berubah saat memasuki tahun kedua. 

Pelaku mulai meminta korban melakukan pekerjaan rumah tangga dari subuh hingga malam hari.

Korban diminta memasak dan mencari makanan untuk ternak. Tapi, pelaku tak memberikan korban makanan.

Hal itu membuat korban terpaksa menjadi tukang sampah di lingkungan itu. Korban mengumpulkan sampah dari rumah tetangga untuk dibuang.

Para tetangga membayar jasa yang ditawarkan korban.

"Uang upah mengumpulkan sampah inilah yang dipakai korban membeli makanan dan minuman," kata Sulabesi, Kamis (12/3/2020).

Kasus perbudakan itu terungkap karena tetangga prihatin dengan nasib Ir.

 

Ir, kata Sulabesi, menceritakan nasib yang dialaminya kepada tetangga. Cerita itu ditulis dalam secarik kertas.

Salah satu tetangga korban, Lita Klemens tak tega melihat Ir diperlakukan semena-mena oleh pamannya.

Lita pun menelepon polisi. Mendapat laporan itu, polisi menangkap pelaku dan menjemput korban.

Sebelumnya diberitakan, nasib nahas dialami MIB alias Ir (12), siswi sebuah SMP negeri di Kota Kupang, NTT.

Sejak 2016 atau sejak duduk dibangku kelas IV sekolah dasar, Ir mendapat perlakuan kasar dari sang paman, YYS (40).

Baca juga: Bertambah, Ada 3 Pasien Covid-19 yang Dinyatakan Sembuh di RSUP Persahabatan dan Boleh Pulang

YYS merupakan adik dari ibu kandung Ir.

Kasus itu terungkap, setelah Ir menulis di secarik kertas soal kondisinya dan diserahkan ke tetangganya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com