Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSUP Sanglah Denpasar Butuh Tambahan Tenaga Medis di Ruang Isolasi

Kompas.com - 12/03/2020, 15:37 WIB
Kontributor Bali, Robinson Gamar,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Direktur utama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah I Wayan Sudana membutuhkan tambahan tim medis untuk bertugas di ruang isolasi.

Hal itu karena meningkatnya jumlah pasien dalam pengawasan (ODP) Covid-19 yang ditangani RSUP Sanglah, Denpasar.

Apalagi, dua perawat RSUP Sanglah, mengalami gejala demam dan batuk, sehingga harus dirawat di ruang isolasi.

"Awalnya (pasien) dua atau maksimal tiga jadi kita punya empat kamar isolasi. Perkembangannya terus meningkat kita tambah jadi enam (kamar isolasi), sekarang mau ditambah lagi jadi 18 (kamar). Karena itu butuh perawat tambahan," kata Sudana, Kamis (12/3/2020).

Saat ini, ada 20 perawat yang bertugas di ruang isolasi yang berada di instalasi penyakit menular.

RSUP Sanglah, kata Sudana, butuh sekitar 16 perawat tambahan untuk mendukung penanganan pasien virus corona di Bali.

Sudana juga mengaku sudah menyurati Dinas Kesehatan Provinsi Bali.

"Perkembangannya butuh tenaga ekstra karena tenaga keperawatan terbatas. Dengan perkembangan pasien, ada yang kecapaian," kata Sudana.

Menurutnya, perawat yang berkompetensi bisa ditugaskan membantu penanganan di RSUP Sanglah.

Jika hal itu tak memungkinkan, RSUP Sanglah akan menempatkan perawat dari instalasi lain ke instalasi penyakit menular.

Perawat dari rumah sakit lain bisa menggantikan posisi kosong di instalasi itu.

"Nanti bisa ditempatkan di perawatan lain, tenaga kita ditempatkan di ruang isolasi," jelas Sudana.

RSUP Sanglah Denpasar, merupakan salah satu rumah sakit rujukan penanganan virus corona di Bali.

Hingga Kamis, RSUP Sanglah Denpasar telah menangani 12 pasien dalam pengawasan virus corona. Sembilan dari 12 pasien itu merupakan warga negara asing (WNA).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com