MAUMERE, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), merekrut 100 tenaga kerja sukarela untuk membersihkan sampah di Kota Maumere.
Sampah diduga menjadi salah satu penyebab meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Sikka.
"Semalam kami baru lantik 100 tenaga kerja sukarela yang tugas mereka adalah membersihkan sampah-sampah yang ada di kota ini," kata Bupati Fransiskus Roberto Diogo di Maumere, Kabupaten Sikka seperti dilansir Antara, Kamis (12/3/2020).
Baca juga: Terus Bertambah, 3.109 Penderita dan 37 Meninggal karena DBD di NTT
Roberto telah melakukan berbagai cara menekan angka penderita DBD di Kabupaten Sikka. Salah satunya, dengan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Tapi, angka penderita DBD di Kabupaten Sikka tak kunjung turun. Kabupaten Sikka juga telah tiga kali memperpanjang status kejadian luar biasa (KLB) DBD.
Rekrutmen 100 tenaga kerja sukarela ini diharapkan efektif menurunkan angka penderita DBD.
Ia memastikan, tenaga kerja sukarela tak hanya dimiliki kecamatan Maumere sebagai ibu kota Kabupaten Sikka.
Pemkab Sikka akan melantik tenaga kerja sukarela di kecamatan lainnya.
"Para tenaga kerja sukarela itu akan bekerja selama satu bulan penuh dan tetap akan dibayar dengan menggunakan APBD," tambah dia.
Tenaga kerja sukarela itu akan mendapatkan honor sebanyak Rp 700.000 per bulan. Pendapatan itu di luar uang makan yang diberikan Rp 75.000 per hari.