Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasangan Suami Istri Tewas Bunuh Diri, Anak Korban: Kami Ikhlas...

Kompas.com - 12/03/2020, 13:06 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Kepergian pasangan suami istri JW (42), dan YI (38), yang ditemukan tewas diduga bunuh diri secara bersamaan di rumahnya di Desa Petungrejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur, meninggalkan duka yang terdalam bagi keluarga.

Pasalnya, pasutri ini bunuh diri dengan meninggalkan surat wasiat yang isinya memilukan, terkait anak-anak yang mereka ditinggalkan.

JW ditemukan meninggal karena gantung diri. Sedangkan YI diduga meminum racun, Selasa (10/3/2020).

Baca juga: Terungkap, Ini Motif Pasangan Suami Istri Tewas Bunuh Diri di Malang

Jasad keduanya sudah dikebumikan di pemakaman umum desa setempat tak jauh dari rumah korban.

Dikutip dari TribunJatim.com, anak korban berinisial Y mengaku ikhlas menerima kepergian orangtunya, demikian juga dengan keluargnya.

Keikhlasan tersebut memutuskan pihak keluarga untuk tidak dilakukan otopsi terhadap kedua jenazah korban.

"Kami ikhlas," katanya sembari masuk ke dalam rumahnya, seperti dikutip dari TribunJatim.com.

Baca juga: Pasangan Suami Istri Tewas Bunuh Diri, Tinggalkan Surat Wasiat Menyentuh Hati untuk Anak

 

Sebelumnya diberitakan, motif pasutri yang diduga bunuh diri secara bersamaan adanya orang ketiga yang berujung perceraian.

Kapolsek Wagir AKP Sri Widya Ningsih mengatakan, perceraian kedua korban diputuskan hari ini (Selasa). Adanya orang ketiga diduga menjadi penyebab retaknya hubungan rumah tangga pasutri ini.

"Diduga ada ketidakharmonisan dalam keluarga. Karena proses cerai. Hari ini sebenarnya putusan terakhir sidang di pengadilan," kata Sri, Selasa (10/3/2020), dikutip dari SURYAMALANG.com.

Baca juga: Berawal dari Kirim Pesan Singkat, Ajak Selfie, Kepala Sekolah Cium Siswinya

Pasca-kejadian itu, hingga kini, polisi belum bisa menjelaskan secara pasti penyebab pasutri ini bisa tewas secara bersamaan.

Sebelum ditemukan tewas, pasutri ini meninggalkan surat wasiat kepada anaknya yang berbunyi korban tak ingin diotopsi. Adanya surat itu membuat keluarga percaya akan surat tersebut.

"Tadi kenapa tidak mau divisum dan dibuatkan surat pernyataan, dengan tanda tangan kepala desa untuk tidak dilakukan otopsi. Kami juga tidak tahu, karena mulut korban (YI) ada buihnya. Tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban," ujarnya.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Kesedihan Anak Kandung Tahu Pasutri di Malang Tewas Bersama, Korban Langsung Dimakamkan: Kami Ikhlas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com