Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Tersangka karena Tertibkan Tambang Ilegal, Pol PP Dapat Simpati ASN Babel

Kompas.com - 12/03/2020, 10:47 WIB
Heru Dahnur ,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Aksi solidaritas mengalir pada personel Pol PP Kepulauan Bangka Belitung, Sandi, yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penertiban tambang ilegal di Sijuk, Belitung.

Aparatur Sipil Negara (ASN) memberikan dukungan dengan membubuhkan tanda tangan pada spanduk bertuliskan "Save Satpol PP".

Selain itu, kedatangan Sandi di Bandara Depati Amir Pangkal Pinang setelah menjalani pemeriksaan di Belitung disambut puluhan personel Pol PP.

"Ini sebagai bentuk solidaritas dan dukungan. Karena bisa saja kasus yang sama menimpa ASN yang lain," kata Sekdaprov Kepulauan Bangka Belitung, Naziarto, usai membubuhkan tanda tangan di spanduk, Senin (9/3/2020).

Baca juga: Datangi Tambang Ilegal, Mobil Wagub Babel Dirusak Sekelompok Orang

Naziarto memastikan, dukungan bukan sebagai bentuk intervensi terhadap proses hukum.

Namun diharapkan, personel Pol PP mendapatkan keadilan sebagai penegak perda.

"Jadi kita berikan dukungan seperti ini sebagai bentuk kepedulian. Jangan sampai demo atau turun ke jalan," kata Naziarto di halaman kantor gubernur.

Ada pun Sandi ditetapkan sebagai tersangka perusakan alat tambang dalam operasi penertiban di Sijuk, beberapa bulan lalu.

Selain itu, polisi juga menetapkan tersangka terhadap empat pelaku penambangan karena beroperasi di kawasan hutan lindung pantai.

Upaya penertiban tambang inkonvensional di daerah Sijuk sempat menghebohkan publik karena berakhir ricuh.

Puluhan penambang yang tersulut emosi melihat alat tambang mereka dibongkar melakukan perlawanan balik.

Sejumlah mobil dinas dirusak dan belasan anggota Pol PP terluka terkena sabetan senjata tajam.

Baca juga: Fakta Lengkap Wagub Babel Dikepung Saat Razia Tambang, Tak Libatkan Polres dan Pol PP Setempat hingga 26 Anggota Terluka

Bahkan Wakil Gubernur Abdul Fatah yang ikut dalam rombongan sempat dikepung dan diintimidasi massa penambang.

Dalam insiden kerusuhan itu, Pol PP Pemprov Kepulauan Bangka Belitung tidak melibatkan Polres dan Pol PP Belitung lantaran khawatir razia bocor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com