Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Sukabumi, 664 Rumah di Bogor Rusak dan Ratusan Warga Mengungsi

Kompas.com - 12/03/2020, 06:23 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Bupati Bogor Ade Yasin menyebut ada 664 unit rumah dari tujuh desa di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, rusak akibat gempa berkekuatan magnitudo 5,0 di Timur Laut Kabupaten Sukabumi.

Adapun tingkat kerusakannya beragam, yakni 508 rumah rusak ringan, 100 rumah rusak sedang, dan 56 rumah rusak berat.

Rumah rusak itu tersebar di tujuh desa, yakni Desa Ciasmara, Cibunian, Pasarean, Ciasihan, Gunung Bunder I, Cibitung Kulon dan Desa Purwabakti yang termasuk paling banyak mengalami rusak berat dan ringan.

"Data ini sesuai yang saya dapatkan saat melakukan peninjauan ke Purwabakti, karena sebagian masyarakat rumahnya banyak yang rusak, mulai dari atap hingga temboknya," ucap Ade, Rabu (11/3/2020).

Baca juga: 547 Rumah Rusak akibat Gempa Bumi di Sukabumi

Atas kejadian itu, lanjut Ade, ratusan warga merasa ketakutan dan terpaksa memilih mengungsi di tenda darurat.

"Tapi kita sudah sarankan kalau rumahnya masih aman kita suruh pulang ke rumah, tetapi kalau yang merasa tidak aman kita akan buatkan tenda yang aman dari BNPB atau BPBD," ujarnya.

Sejauh ini, kata dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor telah mengirimkan sejumlah bantuan logistik kepada warga yang mengungsi.

Selanjutnya, jika warga masih takut dan trauma, maka Pemkab Bogor akan mengerahkan kemampuan semaksimal mungkin dalam mendistribusikan bantuan.

"Kita juga siapkan bahan-bahan sembako dan kebutuhan sehari-hari lainnya, termasuk kebutuhan bayi untuk menangani masalah ini. Mulai dari makanan dan semuanya ini harus menjadi yang utama," bebernya.

"Tinggal kita menata kalau yang tidak ingin kembali ke rumahnya kita buatkan tenda bagus yang pakai karpet supaya mereka nyaman," sambung ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat ada 167 jiwa yang terdiri dari 42 keluarga mengungsi pascagempa.

Adapun wilayah yang merasakan guncangan gempa yang cukup lama ada di bagian barat Kabupaten Bogor, yakni Kecamatan Leuwiliang dan Pamijahan.

Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani mengatakan, saat ini kondisi desa yang terdampak gempa kemarin sore itu perlahan kondusif.

Ia menyebut, sebagian pengungsi juga telah kembali ke rumahnya masing-masing.

"Sudah kondusif dan di tenda pengungsian sebagian sudah balik kanan, pulang ke rumahnya," ucapnya.

Baca juga: Dampak Gempa Sukabumi, Bangunan SD Rusak, Sekolah Diliburkan

Perlu diketahui, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa lokasi gempa berkekuatan magnitudo 5,0 terjadi pukul 17.18 WIB berada di darat pada 6.89 lintang selatan, 106.62 bujur timur atau berjarak 13 km timur laut Kabupaten Sukabumi Jawa Barat pada kedalaman 10 km.

Meski begitu, BMKG menyatakan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com