Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkap Perbudakan dan Penganiayaan oleh Pamannya, Siswi SMP Menangis di Hadapan Polisi

Kompas.com - 12/03/2020, 06:02 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - MIB alias Ir (12), siswi sebuah SMP negeri di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menangis saat menceritakan kejadian penganiayaan dan perbudakan yang dialaminya selama bertahun-tahun.

MIB disiksa selam tiga tahun oleh pamannya sendiri YYS (40).

"Kemarin waktu mau diambil keterangan, sekitar satu jam dia (MIB) menangis, sebelum dia jujur mengungkap aksi kekerasan yang dialaminya," ungkap Kapolsek Maulafa, Kompol Margaritha Sulabesi, saat diwawancarai sejumlah wartawan, Rabu (11/3/2020) kemarin.

Selain menangis saat menceritakan kejadian nahas, MIB juga mengakui telah menulis di secarik kertas untuk meminta bantuan kepada sejumlah tetangganya, agar dia bisa dibantu.

Baca juga: Siswi SMP di Kupang Dijadikan Budak dan Kerap Dianiaya Pamannya Sejak Usia 9 Tahun

Ibu kandung MIB, juga telah mendatangi Polsek Maulafa sambil menangis dan meminta agar anaknya dibawa pulang ke kampung halaman mereka di Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

"Ibu kandung korban, bertekad bawa pulang korban dan urusan tersangka, diserahkan ke polisi," ujar Sulabesi.

Saat ini, korban didampingi Lembaga Bantuan Hukum Apik dan dititipkan ke Pondok Pengharapan.

Sementara itu, YYS sudah ditahan dalam sel Polsek Maulafa sejak Selasa (10/3/2020) kemarin.

YSS ditahan, setelah sejumlah tetangga melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Maulafa.

"Saat kami tangkap dan dibawa ke polsek kemarin, YSS ini menangis sesenggukan," ungkap Sulabesi.

Baca juga: Siswi SMP Jadi Budaknya Paman, Sering Dipukul dan Tak Dikasih Makan

Tangis YSS, lanjut Sulabesi, lantaran menyesali semua perbuatan kejinya terhadap sang ponakan.

Meski begitu, kata Sulabesi, pihaknya tetap menahan dan memproses hukum kasus itu hingga tuntas.

Sebelumnya diberitakan, Ir mengaku, sejak 2016 atau sejak duduk dibangku kelas IV sekolah dasar, ia mendapat perlakuan kasar dari sang paman, YYS.

YYS sendiri merupakan adik dari ibu kandung Ir.

Kasus itu terungkap, setelah Ir menulis di secarik kertas soal kondisinya dan diserahkan ke tetangga terdekat tempat ia tinggal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com