KUPANG, KOMPAS.com - MIB alias Ir (12), siswi sebuah SMP negeri di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menangis saat menceritakan kejadian penganiayaan dan perbudakan yang dialaminya selama bertahun-tahun.
MIB disiksa selam tiga tahun oleh pamannya sendiri YYS (40).
"Kemarin waktu mau diambil keterangan, sekitar satu jam dia (MIB) menangis, sebelum dia jujur mengungkap aksi kekerasan yang dialaminya," ungkap Kapolsek Maulafa, Kompol Margaritha Sulabesi, saat diwawancarai sejumlah wartawan, Rabu (11/3/2020) kemarin.
Selain menangis saat menceritakan kejadian nahas, MIB juga mengakui telah menulis di secarik kertas untuk meminta bantuan kepada sejumlah tetangganya, agar dia bisa dibantu.
Baca juga: Siswi SMP di Kupang Dijadikan Budak dan Kerap Dianiaya Pamannya Sejak Usia 9 Tahun
Ibu kandung MIB, juga telah mendatangi Polsek Maulafa sambil menangis dan meminta agar anaknya dibawa pulang ke kampung halaman mereka di Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
"Ibu kandung korban, bertekad bawa pulang korban dan urusan tersangka, diserahkan ke polisi," ujar Sulabesi.
Saat ini, korban didampingi Lembaga Bantuan Hukum Apik dan dititipkan ke Pondok Pengharapan.
Sementara itu, YYS sudah ditahan dalam sel Polsek Maulafa sejak Selasa (10/3/2020) kemarin.
YSS ditahan, setelah sejumlah tetangga melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Maulafa.
"Saat kami tangkap dan dibawa ke polsek kemarin, YSS ini menangis sesenggukan," ungkap Sulabesi.
Baca juga: Siswi SMP Jadi Budaknya Paman, Sering Dipukul dan Tak Dikasih Makan
Tangis YSS, lanjut Sulabesi, lantaran menyesali semua perbuatan kejinya terhadap sang ponakan.
Meski begitu, kata Sulabesi, pihaknya tetap menahan dan memproses hukum kasus itu hingga tuntas.
Sebelumnya diberitakan, Ir mengaku, sejak 2016 atau sejak duduk dibangku kelas IV sekolah dasar, ia mendapat perlakuan kasar dari sang paman, YYS.
YYS sendiri merupakan adik dari ibu kandung Ir.
Kasus itu terungkap, setelah Ir menulis di secarik kertas soal kondisinya dan diserahkan ke tetangga terdekat tempat ia tinggal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.