Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyalakan 1001 Lilin, Para Pengajar Prihatin Kasus Guru SMA Babak Belur Dihajar 3 Siswa

Kompas.com - 11/03/2020, 23:00 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Puluhan guru di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyalakan 1001 lilin di Bundaran Tirosa, Kelurahan Tuak Daun Merah, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Rabu (11/3/2020) malam.

Aksi itu digelar untuk menyikapi kasus penganiayaan yang dialami guru SMA Negeri 1 Fatuleu, Yelfred Edwar Malafu, oleh tiga siswanya.

Para guru mengelilingi Bundaran Tirosa, dimulai pukul 19.00 WITA dan berakhir pukul 22.00 WITA.

Baca juga: 3 Siswa SMA di Kupang Jadi Tersangka Penganiayaan Gurunya hingga Babak Belur

Selain puluhan guru, hadir pula pegiat seni, masyarakat umum, akademisi, dan mahasiswa dari berbagai universitas di Kota Kupang.

Slain menyalakan lilin, mereka juga menggelar orasi berantai dengan membaca puisi, monolog, koor himne guru, hingga pemutaran video kesaksian korban pengeroyokan.

Dalam orasinya, Ketua Forum Peduli Martabat Guru (FPMG) NTT Beny Mauko mengatakan, aksi itu sebagai simbol keprihatinan para guru terhadap direndahkannya martabat guru yang dilakukan oleh tiga siswa yang mengeroyok Yelfred.

Dalam lokus yang lebih luas, kata Beny, pihaknya hendak menyatakan keprihatinan yang dalam terhadap wajah pendidikan Indonesia yang rentan terhadap kekerasan.

"Intinya kita ingin lingkungan pendidikan harus bebas kekerasan. Terhadap guru akan terasa sangat miris, karena kita tidak mau guru merasa terancam nyawanya di ruang kerjanya sendiri ketika sedang melaksanakan amanat UUD 1945, yakni untuk mencerdaskan kehidupan bangsa," kata Beny.

Beny menggugah para guru agar bersatu melawan tindakan pelecehan terhadap wibawa dan martabat guru oleh para siswa dan pihak manapun.

Ia juga meminta kepada aparat Kepolisian Resor Kupang agar mengusut tuntas kasus penganiayaan itu.

"Kami juga mendesak pemerintah dan DPR RI agar segera membuat Undang-undang Perlindungan Guru," tegasnya.

Baca juga: Tak Mampu Ikuti Pelajaran, 3 Siswa SMAN 1 Sragen Mengundurkan Diri

Forum guru akan mengawal kasus penganiayaan itu hingga tuntas.

Sebelumnya diberitakan, tiga pelajar SMA Negeri 1 Fatuleu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menganiaya guru mereka hingga babak belur.

Tak terima dianiaya, guru yang diketahui bernama Yelfret Malafu (45) itu melaporkan kekerasan yang dialami ke Kepolisian Sektor Fatuleu.

Laporan terdaftar dengan nomor LP/ B/17/ III/2020.Sek Fatuleu.

Setelah menerima laporan itu, polisi menangkap pelaku. Tiga pelajar itu berinisial CYT (19), YCVPH (17), dan OK (19).

Ketiganya telah ditetapkan menjadi tersangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com