KUPANG, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Resor Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menangkap delapan orang yang diduga terlibat dalam bentrokan di Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, Pulau Adonara, Kamis (5/3/2020) pagi.
Kejadian itu menyebabkan enam orang tewas.
"Kita sudah amankan delapan orang yang kita duga sebagai pelaku," ujar Kapolres Flores Timur AKBP Deny Abrahams, saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (11/3/2020) malam.
Baca juga: Polisi Bakal Panggil Dua Kubu yang Terlibat Bentrok di Adonara Flores Timur
Kedelapan orang itu berasal dari salah satu suku yang ikut bentrok.
Namun, Deny belum memberikan data maupun identitas delapan orang terduga pelaku.
Deny menegaskan bahwa polisi serius dalam menangani masalah itu.
Sebelumnya diberitakan, enam warga Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas usai bentrokan yang terjadi pada Kamis (5/3/2020) pagi.
Bentrokan terjadi akibat sengketa tanah antara dua suku di Desa Sandosi.
Baca juga: Pasangan Suami Istri Culik Anak Majikan dari Malaysia, Dibawa Lari ke Pasuruan
Keenam warga yang tewas itu yakni Moses Kopong Keda (80), Jak Masan Sanga (70), Yosep Ola Tokan (56), Seran Raden (56), Wilem Kewasa Ola (80), dan Yosep Helu Wua (80).
Mereka yang meninggal ini tinggal satu desa.
Bentrokan antar dua suku besar di Sandosi itu pecah karena masalah sengketa lahan di Kebun Wulen Wata di dekat Pantai Bani, Sandosi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.