Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Sebut Anak Wakil Ketua DPRD Tasikmalaya Kalah Duel Pakai Taruhan

Kompas.com - 11/03/2020, 18:22 WIB
Irwan Nugraha,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kasus dugaan penganiayaan terhadap SM (23), anak Wakil Ketua DPRD Tasikmalaya, Jawa Barat, kini sedang ditangani oleh polisi.

Namun, salah satu saksi yang juga diduga sebagai pelaku, justru membantah telah terjadi pengeroyokan.

Saksi pelaku berinisial D tersebut mengatakan, SM mengalami luka-luka bukan akibat pengeroyokan.

Namun, luka-luka itu terjadi karena SM kalah berduel satu lawan satu di jalanan dengan taruhan.

Salah seorang saksi mata sekaligus teman pelaku, TA (19) mengatakan, kejadian itu berawal saat SM menjadi penengah perselisihan antara temannya dengan pelaku di lokasi kejadian.

SM berhasil mendamaikan temannya dan pelaku.

Baca juga: Pengeroyok Anak Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Ketakutan dan Tanya Kondisi Korban.....

Korban merasa tertantang

Menurut TA, sebelum berdamai, pelaku sempat menantang SM untuk berduel satu lawan satu, karena telah ikut campur permasalahan temannya itu.

"Inti permasalahannya kan antara teman korban dan pelaku memiliki masalah. Korban (SM) saat itu jadi penengah untuk mendamaikan," kata TA kepada wartawan di jalan dekat rumahnya, Rabu (11/3/2020).

"Nah, awal mula perselisihan antara korban dan pelaku, karena merasa tertantang dengan omongan pelaku sebelum berdamai," kata TA.

Baca juga: Duduk Perkara Anak Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Dikeroyok 10 Orang, Berawal dari Ajakan Berduel hingga Korban Alami Babak Belur

Menurut TA, setelah korban berhasil mendamaikan, korban justru yang menantang balik pelaku untuk berduel dengan taruhan Rp 200.000.

Pelaku saat itu enggan melayaninya, karena tidak membawa uang.

Namun, dia akhirnya nekat menyanggupinya, sampai akhirnya terjadi perkelahian satu lawan satu.

"Setelah mereka damai, korban (SM) balik tantang pelaku dengan taruhan Rp 200.000, karena tertantang sebelumnya mungkin. Awalnya pelaku enggak mau dan pikir-pikir dulu, tapi katanya gimana nanti saja, paling juga kalah," kata TA.

Menurut TA, pertarungan jalanan itu disaksikan oleh 7 teman korban SM dan 8 teman pelaku termasuk dirinya.

SM akhirnya mengaku kalah dan duel pun dihentikan saat itu juga.

Baca juga: Saksi Pengeroyokan Anak Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya: Korban Dikeroyok 10 Orang Sampai Terkapar di Jalan

Menolak bayar

Pelaku dan satu orang temannya langsung menagih uang Rp 200.000 sesuai kesepakatan awal antara mereka.

Namun, menurut TA, korban saat itu enggan memberikan uang taruhan dan akhirnya dipukul lagi oleh pelaku dan seorang teman korban.

"Langsung oleh pelaku dan seorang temannya ditagih Rp 200.000, tapi enggak mau bayar. Korban langsung dipukul lagi satu kali oleh pelaku dan sekali lagi oleh teman pelaku, baru ngasih Rp 100.000," ujar TA.

Setelah itu, pelaku bersama teman-temannya langsung meninggalkan lokasi kejadian setelah mendapatkan uang Rp 100.000 dari SM.

Menurut TA, luka-luka yang dialami SM akibat perkelahian duel dan bukan karena dikeroyok oleh 10 orang.

"Enggak ada, enggak ada dikeroyok 8 orang. Dari pihak pelaku 8 orang dari pihak korban ada 7 orang saat itu," kata TA.

Diberitakan sebelumnya, SM (23), anak wakil ketua DPRD Kota Tasikmalaya diduga menjadi korban pengeroyokan.

SM mengaku ditendang ramai-ramai oleh pelaku, meski sudah tergeletak di jalanan.

Saat ini, Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Kota sedang mengamankan para pelaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com