Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien 25 Virus Corona Meninggal di Bali, Pemprov Belum Terima Hasil Lab

Kompas.com - 11/03/2020, 16:29 WIB
Dheri Agriesta

Editor

DENPASAR, KOMPAS.com - Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra mengaku tak tahu RSUP Sanglah Denpasar merawat pasien 25 virus corona.

Pasien yang meninggal itu dalam status pengawasan di ruang isolasi RSUP Sanglah Denpasar, Bali.

Made Indra pun menjelaskan secara rinci kronologi masuknya pasien tersebut.

Menurutnya, warga negara asing (WNA) berusia 53 tahun itu masuk ke RSUP Sanglah Denpasar pada Senin (9/3/2020).

Baca juga: Pemerintah: Virus Corona Bukan Penyebab Utama Pasien 25 Meninggal

Perempuan itu mengeluhkan gejala corona. WNA itu diperiksa tim RSUP Sanglah Denpasar sesuai prosedur yang telah ditetapkan.

Saat menjalani observasi di ruangan isolasi, tim medis menyebut pasien itu menderita diabetes, hipertensi, hiperteroid, dan penyakit paru obstruksi menahun.

Tim RSUP Sanglah juga mengambil sampel dari pasien itu. Sampel lalu dikirimkan ke Litbangkes RI.

Hingga kemarin, RSUP Sanglah belum menerima hasil laboratorium itu.

"Khusus yang meninggal ini kami belum tahu hasil labnya," kata Made Indra dalam konferensi pers di Denpasar, Rabu (11/3/2020).

Pasien itu meninggal sekitar pukul 02.45 WITA. Made Indra pun menghubungi Kementerian Kesehatan untuk menginformasikan hal itu.

 

Kementerian Kesehatan pun menjelaskan, pasien yang meninggal di RSUP Sanglah itu merupakan pasien nomor 25 yang positif Covid-19.

"Karena ini meninggal kami tadi kontak ke Jakarta, Kemenkes dan Dirjen P2P jubir pemerintah Pak Achmad Yurianto. Ternyata tadi kami mendapat penjelasan bahwa pasien ini masuk dalam penjelasan kemarin, yaitu kasus nomor 25 yang postif Covid-19, kasus 25," jelas Made Indra.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Ahmad Yurianto mengatakan, pasien 25 virus corona meninggal tadi malam.

Yuri menyebut pasien itu tiba di Indonesia dalam keadaan sakit pada empat hari lalu.

Pasien 25, kata Yuri, telah menderita penyakit diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun, sebelum menderita Covid-19.

Baca juga: Pihak RSUD Padang Sidempuan Dikritik soal Penanganan Pasien yang Diduga Corona

Menurut Yuri, virus corona memperburuk daya tubuh pasien 25 sehingga meninggal.

"Jadi bukan karena corona virus sebagai penyebab utama, tapi itu (penyakit penyerta) yang memperburuk kondisinya," jelas Yuri.

 

(Kompas.com/Kontributor Bali, Imam Rosidin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com