Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pihak RSUD Padang Sidempuan Dikritik soal Penanganan Pasien yang Diduga Corona

Kompas.com - 11/03/2020, 16:10 WIB
Oryza Pasaribu,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PADANG SIDEMPUAN, KOMPAS.com - Lembaga Perlindungan Anak dan Perempuan Burangir, Padang Sidempuan, Sumatera Utara, menerima pengaduan dari warga berinisial Z terkait pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Padang Sidempuan.

Z melaporkan adanya pelayanan yang tidak sesuai terhadap dirinya saat menjadi pasien dengan dugaan menderita Corona di rumah sakit tersebut.

Pendiri Lembaga Perlindungan Anak dan Perempuan Burangir Timbul Simanungkalit berjanji akan membantu memulihkan nama baik Z yang identitasnya sempat menyebar sebagai penderita Corona.

Baca juga: Curhat Pasien yang Diduga Corona, Surat Dokter Bocor hingga Dirujuk Naik Becak

Timbul menilai, RSUD Kota Padang Sidempuan belum siap menjadi salah satu rumah sakit rujukan yang ditunjuk Kementerian Kesehatan untuk menangani pasien suspect virus corona maupun positif Covid-19.

"Saya akan membantu Z agar nama baik dan perlakuan yang dialaminya dapat menjadi atensi pihak Pemerintah Kota Padang Sidempuan. Apalagi, saat Wali Kota Padang Sidempuan Irsan Efendi Nasution datang ke rumah Z, Wali Kota tidak menyampaikan permohonan maaf dan Z merasa kecewa soal itu," kata Timbul kepada Kompas.com, Selasa (10/3/2020).

Selain itu, menurut Timbul, kejadian yang dialami Z menjadi bukti bahwa Pemkot Padang Sidempuan belum siap menghadapi virus corona.

"Terbukti tim penanganan Corona yang saat itu masih belum terbentuk. Kemudian kesiapan dan pelayanan petugas medis menangani pasien, rontgen rusak. Padahal, gejala suspect adalah pneumonia yang dibuktikan foto rontgen paru," ucap Timbul.

Baca juga: 15 Orang di Sumsel Dipantau Terkait Corona, 6 Warga Taiwan

Timbul menilai, selain kesalahan prosedur standar, kesiapan RSUD Kota Padang Sidempuan juga kurang baik.

"Juga kesalahan pihak RSUD yang diduga membocorkan surat rujukan pasien hingga viral sampai menimbulkan kepanikan di masyarakat. Juga statement Kepala Dinas Kesehatan yang melanggar kode etik kedokteran, padahal dia bukan dokter, namun menyebut identitas pasien," kata Timbul.

Sebelumnya, Z mengaku keberatan atas perlakuan pihak RSUD hingga Dinas Kesehatan Kota Padang Sidempuan.

Pasalnya, identitasnya viral setelah surat dokter yang merujuknya malah viral di media sosial.

Sementara, surat rujukan itu berisi keterangan bahwa dia diduga terjangkit virus corona.

Ada juga pernyataan Kepala Dinas Kesehatan yang menyebut identitasnya sebagai pasien yang diduga mengidap Covid-19 yang menyebar di media sosial.

Tak cuma itu, Z juga merasa penanganan rumah sakit kurang baik terhadap dirinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com