Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta KLB DBD di Sikka, 14 Pasien Meninggal, Bupati Tuding Sampah Penyebabnya

Kompas.com - 11/03/2020, 14:15 WIB
Rachmawati

Editor

Menkes bawa 30 dokter

Saat mengunjungi Kabupaten Sikka, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto membawa sejumlah bantuan obat-obatan dan peralatan kesehatan, serta 30 dokter dan 6 perawat untuk bertugas di Kabupaten Sikka.

Hal itu dilakukan sebagai upaya menurunkan angka kematian di NTT menjadi nol.

"Kita membawa bantuan peralatan dan obat-obatan seperti yang dilihat. Pemerintah pusat akan mensupport terus sesuai dengan arahan dari presiden Jokowi. Nanti para dokter dan perawat dari Jakarta akan tinggal di sini sampai masalah DBD selesai," ujar Terawan kepada awak media di RSUD Tc Hillers Maumere, Senin (9/3/2020).

Ia berharap tak ada lagi penambahan korban DBD di NTT.

"Semua harus berjuang agar bisa mencegah wabah DBD, dan kejadian luar biasa tidak semakin besar dan bisa ditangani," ungkap Terawan.

Baca juga: DBD di Sikka Meningkat, Terawan Bawa 30 Dokter dan 6 Perawat, Tak Pulang Sebelum Warga Sembuh

Biaya ditanggung dana tanggap darurat

Ilustrasi demam berdarahkenary820/shutterstock Ilustrasi demam berdarah
Direktur RSUD Tc Hillers Maumere, Dr Marietha LD Weni menjelaskan selama pemerintah menetapkan status KLB DBD, BPJS tidak menanggung biaya perawatan pasien.

Pasien DBD akan dibiayai oleh Pemerintah Kabupaten Sikka dengan dana tanggap dadurat.

Sementara itu Kabag Humas Kabupaten Sikka, Very Awales menjelaskan dana tanggap darurat KLB DBD disesuaikan dengan pengajuan 3 rumah sakit yakni RSUD Tc Hillers Maumere, Kewapante, dan Lela.

Baca juga: Korban Terus Bertambah, Menkes Bahas Penanganan DBD di Sikka, NTT

Dana tanggap darurat disiapkan sejak penetapan status KLB DBD tahap pertama hingga keempat.

"Masyarakat tidak perlu ragu dan khawatir membawa keluarga yang ada gejala DBD ke rumah sakit. Selama ini, begitu banyak warga yang membawa keluarga ke rumah sakit. Itu artinya tidak ada kekhawatiran dari mereka untuk masuk rumah sakit," ujar Very.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Nansianus Taris | Editor: Robertus Belarminus, David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com