Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jabar Akan Beli 20 Bus Scania yang Ramah Difabel, Lansia dan Ibu Hamil

Kompas.com - 11/03/2020, 12:33 WIB
Dendi Ramdhani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana membeli bus pabrikan asal Swedia, Scania, sebagai kendaraan transportasi massal.

Saat ini, Pemprov Jabar tengah melakukan uji coba Scania K250UB-4x2 Low Entry Bus selama kurang lebih sebulan untuk digunakan di rute Dipatiukur-Jatinangor.

Bus itu membawa tagline ramah disabilitas, lansia dan lingkungan.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, bus saat ini memang mesti punya desain universal yang bisa diakses semua golongan masyarakat seperti lansia, difabel, hingga ibu hamil.

"Kita mengawali proses agar angkutan umum ini menjadi pilihan utama masyarakat Jabar yang melakukan kegiatan harian. Kita ingin agar tipe transportasi berbasis bus ini harus memiliki universal design, yaitu nyaman buat semua golongan," ujar Emil, sapaan akrabnya usai menguji coba bus Scania di Monumen Perjuangan, Kota Bandung, Rabu (11/3/2020).

Baca juga: Iuran BPJS Batal Naik, Ridwan Kamil Terima Banyak Pertanyaan Warga

Emil memperkirakan, bus itu baru bisa dibeli pada anggaran tahun 2021.

Jika terealisasi, bus itu rencananya dihibahkan ke daerah di Bandung Raya, Bodebek dan Cirebon Raya.

Ia mengatakan, Pemprov Jabar membuka kemungkinan untuk membeli lima hingga 20 unit bus Scania sesuai dengan kesiapan anggaran.

"Nanti kombinasi anggaran dari provinsi kota kabupaten dan kita mintakan hibah dari pusat sampai semua dapat proses upgrading," ungkapnya.

Menurut Emil, bus Scania saat ini masih jadi opsi terbaik untuk moda transportasi masal.

Apalagi merek serupa juga dipakai Trans Jakarta.

Uji coba

Dalam pengecekan itu, Emil sempat ikut menguji coba kualitas bus tersebut bersama perwakilan kaum difabel dan lansia.

Dari hasil wawancara bersama mereka, Emil menyimpulkan ada sejumlah aspek yang perlu dimodifikasi.

"Tadi masukan dari difabel, suara klakson kalau bisa berbeda dengan bus biasa sehingga bisa dibedakan. Terus harus ada speaker, dari teman tuli juga meminta ada running text," kata Emil.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jabar Hery Antasari mengatakan, harga per unit bus tersebut berkisar Rp 3 miliar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com