Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Itu Diberi Nama Borojol karena Lahir di Jalan

Kompas.com - 11/03/2020, 11:46 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Kepala Desa Cibarani, Kecamatan Cirinten, Kabupaten Lebak, Dulhani, memberi nama bayi warganya yang dilahirkan di jalan rusak dengan nama Borojol.

Ia memberikan alasan pemberian nama Borojol itu.

Menurut Dulhani, nama itu dipilih karena bayi itu dilahirkan di jalan saat ibunya hendak ke puskesmas.

Sebelumnya, bayi itu lahir di jalan rusak saat dalam perjalanan ke puskesmas di Kabupaten Lebak, Banten.

Saat ini kondisi bayi itu dalam sehat.

Baca juga: Bayi yang Lahir di Jalan Rusak Lebak Diberi Nama Borojol, Ini Artinya

 

Bayi tersebut kini berada di rumah orangtuanya di Kampung Pasir Sempur, dan sudah diberi nama.

"Anaknya laki-laki, dikasih nama Borojol, saya yang kasih nama," kata Dulhani, dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (11/3/2020).

Menurut Dulhani, nama itu dipilih karena sang bayi lahir di jalan saat sang ibu hendak ke puskesmas.

Menurut dia, Borojol berarti lahir tiba-tiba. Pihak keluarga, kata Dulhani, sudah setuju dengan nama tersebut.

Mereka menyerahkan sepenuhnya pemberian nama bayi itu ke kepala desa.

"Enggak apa-apa, mereka kemarin tanya ke saya, ya sudah Borojol saja, karena lahirnya kan ngeberojol di jalan," kata dia.

Dilaporkan sebelumnya, Sari (28), ibu hamil di Desa Cibarani, Kecamatan Cirinten, Kabupaten Lebak, Banten, terpaksa melahirkan di jalan saat dalam perjalanan ke puskesmas.

Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (9/3/2020) siang.

Saat itu, Sari hendak ke puskesmas di pusat kecamatan dan ia harus menempuh perjalanan sejauh 20 kilometer dengan kondisi jalan rusak.

Sari berangkat ke puskesmas menggunakan sepeda motor dari rumahnya di Kampung Pasir Sempur, Cibarani.

Namun, saat dalam perjalanan, ban motor kempes, sehingga Sari terpaksa melahirkan di jalan.

Komentar bupati Lebak

Sementara itu, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengatakan, peristiwa bayi lahir di jalan terjadi lantaran program yang telah dibuatnya tidak berjalan maksimal.

"Kita ada gerakan masyarakat melalui Perbup Tahun 2016 No 26, terkait pemasangan bendera-bendera di rumah ibu hamil," kata Iti dikonfirmasi di Pendopo Kabupaten Lebak, Selasa (10/3/2020) sore.

Baca juga: Ibu Hamil Melahirkan di Jalan Rusak, Ini Komentar Bupati Lebak

Dia mengatakan, gagasan pemasangan bendera di rumah ibu hamil adalah sebagai upaya gotong-royong ketika masyarakat dan perangkat desa siaga terhadap ibu yang hamil.

Gagasan tersebut dibuat, salah satu alasannya adalah lantaran masih terdapat banyak desa di Kabupaten Lebak yang aksesnya jauh dari pusat kesehatan masyarakat.

Namun pada kasus ibu hamil yang bernama Sari ini, gerakan memasang bendera, kata Iti, tidak dilakukan, sehingga insiden melahirkan dalam perjalanan ke puskesmas terjadi. (Penulis: Acep Nazmudin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com