Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Kakek Pemulung, Tidur di Rumah yang Hampir Ambruk Dihantam Puting Beliung

Kompas.com - 11/03/2020, 05:15 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Rumah kayu yang dihuni seorang kakek 70 tahun bernama Hamid di Desa Bojo, Kecamatan Malusetasi, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan itu tak seperti rumah yang lazim ditinggali orang-orang.

Atap dan dinding-dindingnya menganga. Ketika hujan, Hamid harus menahan dingin.

Lantaran air dan angin dengan mudah merangsek masuk ke dalam rumahnya.

Saat cuaca panas, terik matahari menerobos melalui lubang di atap dan dinding-dinding yang terbuka.

Baca juga: Kisah Kakek 103 Tahun Nikahi Gadis 30 Tahun, Mantan Pejuang Kemerdekaan, Dipapah ke Pelaminan

Angin puting beliung

Potret Kemiskinan, Kakek Hamid di Kabupaten Barru Hidup di Rumah Reok Yang Porak Poranda Sebatang KaraSUDDIN SYAMSUDDIN Potret Kemiskinan, Kakek Hamid di Kabupaten Barru Hidup di Rumah Reok Yang Porak Poranda Sebatang Kara
Setelah puting beliung memporakporandakan rumah itu tiga bulan lalu, tiap hari Hamid tidur dan bangun bersama rasa takutnya.

Perasaannya was-was jika rumah yang ia huni tiba-tiba ambruk.

Namun Hamid tak bisa melakukan apa-apa. Di usia senja dan dengan tubuh rentanya, Hamid hanya bekerja sebagai pemulung.

Ia mendapatkan Rp 15.000,00 setelah berjalan berkilo-kilo meter mengumpulkan barang bekas. Bahkan seringkali, Hamid pulang dengan tangan kosong dan perut lapar.

"Tak jarang juga, tak mendapatkan apa-apa karena kondisi fisik sudah melemah," kata kakek 70 tahun yang hidup sebatang kara itu.

Tak ada pilihan lain. Hamid tetap tinggal di rumah yang hampir ambruk lantaran tak memiliki biaya untuk perbaikan.

Baca juga: Kisah Cinta Sejati, Nenek Tidur di Pangkuan Kakek di Kereta dan Viral

 

Potret Kemiskinan, Kakek Hamid di Kabupaten Barru Hidup di Rumah Reok Yang Porak Poranda Sebatang KaraSUDDIN SYAMSUDDIN Potret Kemiskinan, Kakek Hamid di Kabupaten Barru Hidup di Rumah Reok Yang Porak Poranda Sebatang Kara
Tunggu bantuan pemerintah

Hamid mengatakan, sejak rumahnya diterjang puting beliung Januari 2020 lalu pemerintah belum bergerak.

Padahal ia tak berhenti berharap, pemerintah membantu memperbaiki rumahnya.

Hamid meminta bupati setempat memperhatikan kondisi rakyat yang hidup susah seperti dirinya.

Staf Desa Bojo Kabupaten Barru Andi Syah Indra mengemukakan, pemerintah desa mengklaim telah mengusulkan bantuan untuk Hamid.

Namun hingga kini, belum ada solusi dari pemerintah setempat.

"Kami dari Pemerintah Bojo, pascamusibah puting beliung, mengusulkan ke Pemerintah Kabupaten Barru dan Dinas Sosial Kabupaten Barru, serta Baznas untuk bantuan bedah rumah kakek Hamid. Namun hingga kini belum ada titik temu, untuk anggaran Desa Bojo," katanya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Pinrang Suddin Syamsuddin | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com