MAKASSAR, KOMPAS.com- Ratusan mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar menggelar aksi unjuk rasa tolak Omnibus Law Rancangan Undang-undang (RUU) Cipta Kerja.
Demonstrasi berlangsung di depan pintu 1 Unhas, Jalan Perintis Kemerdekaan, Selasa (10/3/2020).
Massa aksi yang menyebut dirinya Aliansi Unhas Bersatu berkumpul dan menutup kedua ruas Jalan Perintis Kemerdekaan hingga membuat kemacetan sepanjang jalan ini.
Baca juga: Mahfud MD Sebut Omnibus Law RUU Cipta Kerja Bukan untuk Kepentingan China
Polisi yang berjaga di sekitar lokasi aksi harus melakukan rekayasa lalu lintas.
Jenderal lapangan Aliansi Unhas Bersatu, Riska, mengatakan aksi ini merupakan bentuk kekecewaan terhadap pemerintah karena keluarnya RUU Cipta Kerja yang dianggap tidak memihak rakyat kecil.
"Jadi kebijakan yang diciptakan ini hanya untuk membuka jalan investasi asing masuk ke Indonesia," kata Riska yang juga mahasiswi Fakultas Kehutanan Unhas saat diwawancara di lokasi aksi, Selasa sore.
Riska juga menyebut undang-undang ini bakal merugikan kaum buruh di Indonesia.
"Banyak materi dari Omnibus Law yang nyatanya merugikan rakyat dan tidak ramah terhadap lingkungan. Kemudian hak-hak buruh di perusahaan itu dikebiri," imbuh mahasiswi angkatan 2016 ini.
Baca juga: Gejayan Memanggil Lagi, Elemen Masyarakat Yogya Tolak Omnibus Law
Selain mengkritisi isi Omnibus Law RUU Cipta Kerja, peserta aksi juga menyebut pembentukan RUU ini bertentangan dengan UU Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
Riska menyebut aksi hari ini merupakan aksi yang pertama yang dilakukan Aliansi Unhas Bersatu.
Aliansi ini masih akan kembali melakukan evaluasi untuk kembali aksi pada tanggal 23 Maret mendatang.
Meski menutup jalan, aksi yang dilakukan bersama Aliansi Bara-baraya ini berlangsung damai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.