Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penjual Rempah-rempah di Semarang, Dulu Sehari Laku 1 Kg Sekarang 10 Kg

Kompas.com - 10/03/2020, 16:10 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Wabah virus corona atau Covid-19 yang membuat resah masyarakat, ternyata memberikan berkah tersendiri bagi penjual rempah-rempah.

Yono (53) salah seorang pedagang rempah-rempah di Pasar Peterongan, Semarang mengaku telah kebanjiran pembeli sejak merebaknya wabah virus corona.

Sebelum merebaknya virus corona, Yono hanya mampu menjual 1 hingga 2 kilogram rempah-rempah setiap harinya.

"Paling banter cuma 5 kilogram. Kalau sedang sepi paling cuma laku 1 hingga 2 kilogram rempah-rempah," katanya.

Baca juga: Penjual Rempah-rempah di Pasar Playen Gunungkidul Diserbu Pembeli

Kini dalam sehari, dia bisa menjual sekitar 10 kilogram berbagai jenis rempah-rempah seperti jahe, kunyit, temulawak, sereh dan kayu manis.

"Sejak kabar virus corona banyak pembeli yang memborong rempah-rempah di toko saya. Dagangan saya jadi laris manis. Biasanya dibikin jamu untuk stamina dan kesehatan," jelas Yono kepada Kompas.com Selasa (10/3/2020).

Kendati permintaan rempah-rempah yang dijual dari penyuplai sudah naik sejak virus corona mewabah, Yono tidak memanfaatkan situasi tersebut untuk mengambil keuntungan yang berlebihan.

"Harga rempah-rempahnya seminggu ini ngambilnya dari Tembalang sudah naik. Bisa beli kiloan atau eceran. Saya jual jenis jahe merah sekitar Rp 80.000 per kilogram dan temulawak harganya Rp 20.000 per kilogram," ujarnya.

Baca juga: Empon-empon Bantu Tingkatkan Sistem Imunitas, Bukan Sembuhkan Covid-19

Yono dibantu sang istri, Tiyani, mengaku sudah menjual rempah-rempah yang diwariskan turun temurun dari sang nenek sejak 20 tahun.

Tidak hanya menjual rempah-rempah berdasarkan hitungan per kilogram, Yono juga menyediakan rempah-rempah dalam bentuk rempah kemasan dan rempah bubuk yang dibandrol Rp 10.000 hingga Rp 20.000.

"Untuk memudahkan pembeli jadi ada yang saya bungkus. Khasiatnya juga berbeda-beda. Ada yang buat pegel linu, menambah nafsu makan, kekebalan tubuh dan untuk menghilangkan lemak," katanya.

Yono juga bercerita sejak kecil dirinya sudah terbiasa membantu sang ibu berjualan rempah-rempah di Pasar Peterongan, Semarang.

Baca juga: Mengenal Empon-empon, Ramuan Tradisional yang Diklaim Mampu Cegah Virus Corona

Sejak dulu keluarganya memiliki tradisi mengkonsumsi jamu dari rempah-rempah atau dikenal dengan empon-empon.

Menurutnya empon-empon mengandung berbagai khasiat alami untuk meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh.

"Dalam satu hari biasanya minum dua kali setiap pagi dan sore. Sudah tradisi keluarga dari nenek dan ibu dulu juga minum jamu setiap hari," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com